Wali Kota I Gusti Ngurah Jaya Negara saat ngayah nyanggingin serangkaian Upacara Mepandes atau Metatah Massal di Banjar Adat Jabapura, Desa Adat Kerobokan, Desa Padangsambian Kelod, Kamis (28/12/2023). (FOTO: Arimbawa)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS – Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara ngayah nyanggingin serangkaian Upacara Mepandes atau Metatah Massal Banjar Adat Jabapura, Desa Adat Kerobokan, Desa Padangsambian Kelod, di balai banjar setempat, Kamis (28/12/2023). Upacara tersebut dilaksanakan sebagai wujud sradha bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widhi serta membantu sesama umat.
Tampak hadir tokoh masyarakat IGN Gede Marhaendra Jaya, Anggota DPRD Kota Denpasar, I Nyoman Tananjaya Asmara Putra, Camat Denpasar Barat, IB Made Purwanasara, Perbekel Desa Padangsambian Klod, I Gede Wijaya Saputra, serta tokoh masyarakat setempat dan para keluarga peserta metatah massal.
Wali Kota I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, Mepandes atau Metatah massal merupakan upacara Manusa Yadnya yang wajib dilakukan oleh umat Hindu khususnya kepada anak yang baru menginjak usia remaja atau dewasa.
Menurut Jaya Negara, selain sebuah kewajiban, upacara Mepandes juga bertujuan menetralisir sifat buruk yang ada pada diri manusia yang biasa disebut Sad Ripu atau enam musuh dalam diri manusia.
Pihaknya juga turut mengapresiasi upacara metatah massal ini, hal ini merupakan wujud kebersamaan dan gotong royong bahwa kita semua bersaudara sesuai dengan sepirit Vasudhaiva Kutumbakam.
“Upacara Mepandes atau Metatah merupakan salah satu wujud bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dan kami turut mengapresiasi sehingga ke depannya upacara ini dapat dilakukan secara berkelanjutan sehingga dapat membantu masyarakat dalam mejalankan yadnya,” ujar Jaya Negara.
Ketua Panitia Metatah Massal Banjar Adat Jabapura, Jro Mangku I Wayan Suarsa mengatakan, pelaksanaan upacara Metatah Massal ini merupakan pelaksanaan yang keduakalinya dilaksanakan. Metatah massal diikuti 23 orang dari kalangan umum dan ditatah oleh sangging sebanyak 9 orang yang terbagi menjadi dua kloter.
“Kami berharap ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, dan berharap di tahun-tahun berikutnya ada peningkatan peserta dari tahun ini sehingga dapat lebih banyak membantu masyarakat dalam menjalankan yadnya,” ungkap Jro Mangku Suarsa. (arim)
