Tim karate FORKI Bali yang berjuang pada Kejurnas PB FORKI di Riau harus puas berada di peringkat 4. (Foto: Humas FORKI Bali)
RIAU, PERSPECTIVESNEWS
- Tim Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI) Bali berada di peringkat
keempat pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PB FORKI di Riau setelah total
meraih 3 medali emas, 2 perak dan 6 perunggu.
Kejurnas PB FORKI berakhir Selasa (20/5/2025) dengan
menempatkan PB Inkanas sebagai juara umum dengan torehan 6 emas, 4 perak dan 6
perunggu, runner up DKI Jakarta 4 emas, 3 perak, peringkat tiga dihuni Jawa
Barat yang unggul satu perak saja dari Bali dengan raihan 3 emas, 3 perak dan 3
perunggu.
Ketua Umum Pengprov FORKI Bali Sensei Armand Setiawan
Wulianadi mengaku bersyukur dengan hasil ini. Kerja keras seluruh tim patut
diapresiasi di tengah persaingan yang begitu sengit di tingkat nasional.
“Memang sudah saya prediksi kita bisa ada di posisi empat
besar. Mereka semua sudah berjuang dan ini harus disyukuri, dan dari hasil
akhirnya ada lima karateka Bali yang berpeluang menuju SEAKF,” ujarnya.
Berkaca dari hasil ini, Sensei Armand melihat hasil akhir
kompetisi 5 atlet karate Bali memiliki
peluang besar menghuni Pelatnas menuju SEAKF. Selain 3 emas dari Tim FORKI
Bali, dua karateka Bali lainnya juga meraih medali emas dan membela perguruan
Inkanas dan Inkai dalam Kejurnas tersebut.
Sementara itu Pelatih Kepala Tim FORKI Bali Sensei Aditya
Putra Thama mengungkapkan sejatinya tim pelatih dan ketua umum mematok target
lebih untuk para atlet agar mengunci posisi juara umum. Namun harus diakui
kompetisi berlangsung sangat sengit, sehingga hasil ini menjadi hasil terbaik
yang diperoleh tim.
“Terkait dengan target yang kita canangkan sebetulnya kita
ingin lebih dari itu. Namun ternyata persaingan begitu ketat, dan kita amati
klasemen, hanya satu kontingen saja yang bisa meraih lebih dari lima medali
emas, sisanya medali emas itu tersebar, bahkan tuan rumah Riau pun membuat
kejutan meraih 3 emas,” tuturnya.
Sensei Adit menambahkan pasca-Kejurnas PB FORKI di Riau para
atlet diberikan waktu rehat sebelum nantinya ada pemanggilan menuju Pelatnas
SEAKF. Sementara para atlet lainnya yang tidak dipanggil pelatnas memiliki
kesempatan untuk mengikuti berbagai kompetisi lokal untuk uji coba sebelum
mereka membela daerah masing-masing di perhelatan Porprov Bali September mendatang.
(djo)