Manager Pelayanan Prioritas dan PAE PT PLN (Persero) UID Bali I Wayan Budaika (kanan) sedang menyampaikan perkembangan pelanggan PLS Atap PLN Bali. (Foto: Humas PLN UID Bali)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS - Komitmen Bali menuju provinsi dengan energi bersih
kembali diperkuat melalui sinergi antara PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi
(UID) Bali, Asosiasi Panel Surya Abadi (APSA), dan DPD RI Perwakilan Bali.
Pertemuan strategis yang digelar di Denpasar ini menjadi ajang diskusi
kolaboratif lintas sektor untuk mewujudkan transisi energi yang inklusif,
berkelanjutan, dan berbasis kearifan lokal.
PLN UID Bali menyatakan kesiapan mendukung ekosistem energi
terbarukan di Bali melalui kemitraan multisektor. Hal ini disampaikan oleh
Manajer Strategi Pemasaran PLN UID Bali, Ida Bagus Surya Respati.
“Pertemuan kali ini merupakan tindak lanjut dari upaya
bersama mendorong energi bersih di Bali. Harapan kami, Bali bisa lebih dulu
mencapai Net Zero Emission sebelum target nasional 2060. Kami membuka ruang
kolaborasi seluas-luasnya, termasuk dengan APSA dan dunia pendidikan,” ungkap
Ida Bagus Surya.
Sejalan dengan itu, Ketua APSA Gusti Ayu Kadek Widia
menekankan pentingnya keterlibatan anak muda dan sekolah kejuruan dalam
transisi energi ini.
“Program Bali Mandiri Energi menjadi peluang besar bagi
lulusan SMK dan sekolah teknik untuk terlibat aktif dalam sektor PLTS
(Pembangkit Listrik Tenaga Surya). Instalasi rooftop hingga solar farm membuka
banyak lapangan kerja baru. Kolaborasi ini juga kami dorong melalui edukasi,
pembiayaan inklusif, serta peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal,” jelas
Gusti Ayu.
APSA saat ini beranggotakan badan usaha sektor PLTS di Bali,
dan menjadi mitra strategis dalam menjembatani perubahan regulasi serta
standardisasi pemasangan PLTS sesuai Permen ESDM terbaru tahun 2024.
DPD RI Perwakilan Bali, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya
Wedakarna, dalam sambutannya memberikan dukungan penuh terhadap transformasi
energi di Bali. Ia menekankan pentingnya kesiapan lokal, baik dari sisi
kebijakan, industri, maupun sumber daya manusia.
“Kita bicara bisnis triliunan rupiah. Bali harus siap jadi
pemain, bukan hanya penonton. Saya mendorong agar APSA dan seluruh lembaga
pendidikan menyiapkan tenaga kerja handal, karena peluang sudah ada. Kita punya
penduduk 4,3 juta, wisatawan 8 juta per tahun. Ini potensi ekonomi dan energi
bersih yang luar biasa,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa DPD RI siap mengawal kebijakan
hingga tingkat pusat, termasuk mendorong penguatan ekosistem pembiayaan hijau,
CSR BUMN, dan kredit usaha rakyat (KUR) untuk pelaku usaha energi bersih.
Dengan sinergi yang semakin erat antara BUMN, asosiasi, dan
pemerintah, Bali optimistis menjadi pelopor transisi energi bersih di
Indonesia.
"Langkah ini bukan sekadar strategi energi, tapi juga
warisan untuk generasi mendatang – Bali yang bersih, mandiri, dan berdaulat
secara energi," ujarnya. (lan)