Indonesia Raih Dua Medali Piala Dunia Panjat Tebing 2025, Satu di Antaranya oleh Atlet Bali

 

Atlet panjat tebing Bali Kadek Adi Asih (kiri) baru pertama kali berlaga di Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Pulau Peninsula Nusa Dua langsung menorehkan prestasi perunggu. (Foto: djo) 

BADUNG, PERSPECTIVESNEWS – Tim panjat tebing Indonesia berhasil meraih dua medali perunggu di nomor speed putra dan putri Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (3/5/2025).

Nomor speed putri atlet panjat tebing Bali, Kadek Adi Asih merebut medali perunggu pada final speed putri setelah mencatatkan waktu 7.27 detik sedangkan lawannya 9.00 detik.

Sedangkan di nomor speed putra Kiromal Katibin dari Jawa Tengah dengan catatan waktu 4,81 detik meraih perunggu bagi Indonesia setelah mengalahkan atlet Indonesia lainnya Raharjati Nursamsa dengan catatan waktu 6,64 detik.

Emas di nomor speed putra diraih Samuel Watson (Amerika Serikat) sekaligus mencatatkan rekor dunia, medali perak oleh Omasa Ryo dari Jepang. Sedangkan di nomor speed putri medali emas diraih juara Olimpiade asal Polandia, Aleksandra Miroslaw, medali perak disabet Zhou Yafei dari China.

Sementara Kadek Asih seusai laga mengaku tidak menyangka dapat medali dan ini Piala Dunia pertama yang dia ikuti.

Pada babak perebutan medali perunggu, atlet asal Desa Gitgit, Kabupaten Buleleng, Bali itu mengalahkan lawannya asal Korea Selatan, Jeong Jimin.

Menggunakan papan B, atlet berusia 19 tahun dengan nomor punggung 140 itu meraih medali perunggu setelah lawannya terpeleset dan memberi peluang bagi dirinya untuk mempercepat tensi hingga menduduki peringkat ketiga ajang bergengsi dunia itu.

Sebelumnya, ia melewati babak kualifikasi dengan mulus dan masuk 16 besar dengan catatan waktu yang lebih baik yakni 7.00 detik.

Pada babak 16 besar, Ia berhasil memperbaiki catatan waktu 6,91 detik dan mengalahkan wakil Polandia, Chudziak yang terpelesat dan tidak bisa melanjutkan laga.

Pada babak perempat final, Kadek berhadapan dengan rekan seniornya Susan Nurhidayah. Ia kemudian melaju ke semifinal dengan catatan waktu 6,96 detik, sedangkan Nurhidayah terhenti karena terpeleset dan tidak bisa melanjutkan.

Pada babak semifinal, ia mencatatkan waktu 7.32 detik, dikalahkan atlet asal China, Zhou Yafei dengan catatan waktu lebih baik 7.28 detik.

Indonesia menurunkan 31 atlet terdiri atas 10 atlet speed putra, sembilan atlet speed putri, dan masing-masing enam atlet lead putra serta putri.

Di nomor lead, enam atlet putri Indonesia yang bertarung terhenti di babak kualifikasi. Meski begitu, Indonesia juga meloloskan tiga dari enam atlet lead putra ke babak semifinal yakni Putra Tri Ramadani, Raviandi Ramadhan dan Muhammad Rizky Syahrafli Simatupang. (djo)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama