Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kedua dari kanan),
didampingi Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto (kiri) mengunjungi RS Prof
Ngoerah, Sabtu (3/5/2025) untuk memastikan layanan kesehatan berjalan normal
pascagangguan kelistrikan di Bali. (Foto: Humas PLN Bali)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS - Direktur Utama PT PLN (Persero) mengunjungi langsung
sejumlah fasilitas publik untuk memastikan operasional layanan tetap berjalan
lancar pascagangguan kelistrikan di Bali yang terjadi pada Jumat (2/5/2025).
Respons cepat PLN mendapat apresiasi berbagai pihak, khususnya penyelenggara
layanan publik.
Direktur Utama RSUP Prof. dr. IGNG. Ngoerah Denpasar, dr. I
Wayan Sudana, M.Kes., menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas respons
cepat PLN dalam memulihkan pasokan listrik ke rumah sakit.
“Komunikasinya sangat cepat. Begitu padam, staf kami
langsung berkoordinasi dan tak lama kemudian listrik kembali menyala. Genset
kami hanya sempat aktif sebentar saja, karena langsung di-cover oleh PLN. Kami
sangat berterima kasih karena pelayanan rumah sakit bisa tetap berjalan tanpa
gangguan,” ujar Wayan Sudana, Sabtu (3/5/2025).
Senada, General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara
Ngurah Rai Bali, Ahmad Syaugi Shahab, juga memberikan apresiasi atas gerak
cepat PLN dalam menjaga kestabilan layanan di tengah gangguan sistem
kelistrikan yang terjadi.
"Proses dari pada padamnya listrik di bandara
alhamdulillah tidak berdampak signifikan langsung karena penumpang bisa
terlayani di bandara dengan baik," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan
Prasodjo yang memimpin langsung proses pemulihan menyampaikan permohonan maaf
kepada 1,8 juta pelanggan termasuk stakeholder atas ketidaknyamanan yang
terjadi akibat gangguan kelistrikan.
“Kami mengucapkan mohon maaf sebesar-besarnya kepada
pelanggan kami karena adanya gangguan dan ketidaknyamanan,” ucap Darmawan.
Darmawan menjelaskan bahwa gangguan kelistrikan di Bali
bermula pada Jumat (2/5/2025) pukul 16.00 Wita ketika saluran kabel bawah laut
yang menghubungkan Jawa-Bali mengalami gangguan. Akibatnya, tegangan di sistem
Bali turun menjadi nol volt yang menyebabkan sejumlah pembangkit di Bali
seperti PLTDG Pesanggaran, PLTGU Pemaron, PLTU Celukan Bawang, dan PLTG
Gilimanuk keluar dari sistem kelistrikan Bali.
Ratusan personel PLN diterjunkan untuk melakukan pemulihan
sistem dan dalam waktu sekitar 30 menit, suplai listrik kembali masuk ke sistem
secara bertahap.
"Langkah-langkah pemulihan kami lakukan secara
bertahap, dan pukul 21.00 Wita, 60 persen sistem sudah pulih. Lalu pukul 24.00,
sudah 80 persen tersambung kembali,” ujarnya.
Darmawan menambahkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU) memerlukan waktu lebih lama untuk kembali sinkron dengan sistem. Namun
pada Sabtu (3/5/2025) pukul 03.30 Wita sistem kelistrikan Bali akhirnya pulih
100 persen. “Kurang dari 12 jam sejak
gangguan terjadi, alhamdulillah sistem sudah kembali normal sepenuhnya,”
tambahnya.
Ia menyampaikan selama proses gangguan, PLN memastikan objek
vital tetap berfungsi dengan baik. Bandara Ngurah Rai dan rumah sakit besar di
Bali seperti RSUP Prof. dr. IGNG. Ngoerah, RS Bali Mandara, Bali International
Medical Center, RS Siloam hingga RS Surya Husadha tetap beroperasi tanpa
hambatan signifikan.
“Bandara Ngurah Rai sempat mengalami kedip sebelum sistem
backup bisa mengambil alih dan pasokan listrik tetap berjalan dengan lancar.
Begitu pula dengan rumah sakit tetap bisa beroperasi dengan pasokan yang tidak
terganggu,” kata Darmawan. (lan)