Penerimaan kunjungan rombongan TP PKK Kabupaten Balangan, Kalsel oleh Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster, di Gedung Kerta Sabha, Denpasar, Selasa (20/5/2025) sungguh luar biasa. Sampai-sampai sang tamu terkagum-kagum dan penuh haru. (Foto: Humas Pemprov Bali)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS - Kunjungan kerja Tim Penggerak PKK Kabupaten Balangan,
Kalimantan Selatan ke Provinsi Bali bukan sekadar agenda resmi antara dua
daerah. Pertemuan ini membangun jalinan emosional yang kuat, penuh
kekeluargaan, dan membekas di hati para tamu dari Bumi Sanggam.
Rombongan yang dipimpin langsung Ketua TP PKK Kabupaten
Balangan, Ny. Hj. Sri Huriyati Hadi, disambut hangat oleh Ketua TP PKK Provinsi
Bali, Ny. Putri Suastini Koster di Gedung Kerta Sabha, Jayasabha, Denpasar,
Selasa (Anggara Paing, Pujut), 20 Mei 2025.
Ny. Putri Suastini Koster, yang dikenal luas atas
dedikasinya dalam seni dan kemasyarakatan, menyampaikan sambutan hangat kepada
rombongan. Dalam sapaan singkat namun sarat makna, Ny. Putri Suastini Koster memperkenalkan
sejarah Gedung Jayasabha yang penuh nilai historis, sekaligus mengajak para
tamu merasakan nuansa khas Bali yang kaya akan budaya.
Suasana menjadi semakin hangat ketika Ny. Hj. Sri Huriyati
Hadi menyampaikan sambutan balasan dengan penuh haru dan kekaguman. Ia
mengungkapkan rasa terima kasih mendalam atas penerimaan yang jauh melampaui
ekspektasinya.
“Kami disambut dengan keramahan dan kehangatan yang
benar-benar menyentuh hati. Bahkan, ketika tiba di kediaman ini, kami merasakan
kebanggaan dan kebahagiaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata,” ucapnya
tulus.
Ia juga menuturkan betapa istimewanya momen tersebut bagi
rombongan dari Balangan. Bahkan, beberapa anggota yang lebih dulu kembali ke
Kalimantan sempat menyesal karena tidak dapat mengikuti acara penyambutan
secara langsung. “Kalau tahu begini, kami tidak jadi pulang!” kata mereka,
sebagaimana ditirukan oleh Hj. Sri Huriyati.
Dengan nada hangat dan candaan yang mengundang senyum, Ketua
TP PKK Balangan juga menyampaikan kekagumannya terhadap Ny. Putri Suastini
Koster, yang dikenal sebagai istri Gubernur Bali sekaligus seniman inspiratif.
Ia menyebut mulai jatuh cinta pada pribadi Ibu Putri, terutama karena jiwa seni
yang begitu kuat terpancar dari setiap tutur dan geraknya.
“Saya pribadi sangat menghormati, menyayangi, dan boleh saya
katakan mulai jatuh cinta pada sosok Ibu,” ungkapnya. Ia pun tidak sungkan
mengakui bahwa dirinya masih belajar menulis dan membaca puisi, serta ingin
berguru langsung pada Ny. Putri Suastini Koster.
Kunjungan ini tidak hanya mempertemukan dua tokoh perempuan
hebat, tetapi juga menjadi jembatan bagi dua daerah untuk saling mengenal,
berbagi inspirasi, dan menjalin kerja sama yang lebih erat di masa mendatang.
Dalam sambutan penutupnya, Ny. Hj. Sri Huriyati Hadi menyampaikan harapannya
agar suatu hari nanti Ny. Putri Suastini dapat berkunjung ke Kabupaten
Balangan.
“Kami akan menjemput Ibu dengan sepenuh hati, bahkan kalau
perlu dengan Satpol PP,” ucapnya berseloroh, disambut tawa para hadirin.
Mewakili seluruh rombongan, ia pun menyampaikan rasa terima
kasih yang tak terhingga atas sambutan yang begitu tulus dan berkesan. “Kami
benar-benar terharu. Kami merasa disambut seperti keluarga, seperti saudara
lama yang kembali dipeluk dengan penuh kasih,” imbuhnya.
Kunjungan ini menjadi wadah penting, tidak hanya sebagai
agenda kelembagaan, tetapi juga sebagai momentum indah untuk mempererat
persaudaraan antardaerah, dengan semangat perempuan sebagai pilar bangsa yang
kuat, hangat, dan penuh cinta.
Di tengah keakraban yang sudah terbangun, Ny. Putri Suastini
Koster menyampaikan penampilan khusus dengan membacakan puisi Sumpah
Kumbakarna, sebuah karya yang menggugah semangat patriotisme dan keteguhan
sikap dalam mempertahankan kebenaran. Dengan intonasi yang kuat dan penuh
penghayatan, puisi tersebut seolah menggetarkan ruang Kerta Sabha,
membangkitkan kesadaran tentang nilai-nilai perjuangan dan pengabdian tanpa
pamrih.
Tidak ingin kalah dalam semangat, Ny. Hj. Sri Huriyati Hadi
turut membacakan salah satu puisi karya Ny. Putri Suastini Koster berjudul
Kita. Dengan suara bergetar namun tulus, ia menyampaikan bait-bait puisi itu
sebagai bentuk penghargaan dan kekaguman terhadap karya sang tuan rumah.
Momen itu menjadi simbol keindahan hubungan antardaerah yang
dijalin bukan hanya lewat kata-kata, tapi juga lewat karya dan rasa. Dua
perempuan hebat, dua jiwa seni yang bertemu, menjadikan puisi sebagai jembatan
hati yang tidak hanya menghubungkan Bali dan Balangan, tetapi juga mengingatkan
semua bahwa kekuatan perempuan, budaya, dan persaudaraan adalah pondasi yang
mampu menyatukan bangsa. (zil/r)