ASITA Bali dan Namibia Tourism Board (NTB) menandatangani (teken) nota kesepahaman (MoU) untuk menjalin kerja sama pariwisata bilateral. MoU diteken saat penutupan BBTF 2025, di Nusa Dua, Jumat (13/6/2025). (Foto: BBTF)
NUSA DUA, PERSPECTIVESNEWS- Selama tiga hari penyelenggaraan Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2025, dari tanggal 11-13 Juni 2025, terjadi pertemuan B2B yang dikurasi secara selektif menghasilkan interaksi konstruktif antara buyer internasional dan seller dari berbagai wilayah Indonesia.
Sebagai tindakan nyata, ASITA Bali dan Namibia Tourism Board (NTB) menandatangani (teken) nota kesepahaman (MoU) untuk menjalin kerja sama pariwisata bilateral, mencakup program kunjungan pengenalan, workshop, pertemuan B2B, pertukaran media dan influencer, pengembangan destinasi baru, hingga kolaborasi paket wisata.
Sebulon Chiliho Chicalu, buyer asal Namibia yang baru pertama kali mengikuti BBTF, mengungkapkan apresiasinya.
“BBTF memberi saya pengalaman berharga dalam memahami Indonesia dari Bali. Kami banyak mendapat pembelajaran baru dan mengenal pihak yang terlibat di belakangnya. Kami sangat tertarik pada pariwisata desa dan komunitas. BBTF berhasil melebihi ekspektasi bisnis kami dan menghadirkan prospek yang berkualitas tinggi, sembari mengajarkan pentingnya pelestarian lingkungan dan pariwisata berkelanjutan. Tahun depan, kami berencana hadir kembali bersama tim operator yang lebih besar, sekaligus mengundang pelaku wisata Indonesia ke Namibia," ungkap Sebulon Chiliho didampingi Ketua Panitia BBTF 2025, I Putu Winastra pada presscon penutupan BBTF 2025, di Nusa Dua, Jumat (13/6/2025).
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Ida Ayu Indah Yustikarini, SS., M.Hum, menilai BBTF sebagai platform penting untuk memperkenalkan destinasi berkualitas dan berkelanjutan.
“BBTF menjadi ruang pembelajaran agar seller dan exhibitor dari 8 kabupaten/kota dapat memahami kebutuhan pasar. Bali sebagai destinasi dunia harus terus menjaga daya saing. Kami kembangkan pola perjalanan lintas kabupaten untuk menghindari kawasan yang terlalu padat - BBTF mendukung strategi ini,” ujar Ayu Indah.
"Menyambut BBTF 2026, panitia berharap partisipasi seller dari luar Bali semakin meningkat," harap Putu Winastra. (lan)