Perspectives News

Dr. Ketut Jaman: ‘Usadha Bali Miliki Peran Kunci dalam Ekosistem Pariwisata Kesehatan Global’

Dr. Ketut Jaman, S.S., M.Si.  (Foto: Perspectives)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Dr. Ketut Jaman, S.S., M.Si dikenal sebagai pengusaha pariwisata cukup sukses. Sebagai Managing Director of Melali Bali DMC & Melali MICE Indonesia, kiprahnya sudah ‘mendunia’.

Piawai mengelola bisnis transportasi (Tours & Travel) serta MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions), sosok Jaman juga dikenal cukup paham tentang Usadha Bali

Saat berbicara di Presscon Bali Wellness and Beauty (BWB) Expo 2025, belum lama ini, pria ramah ini mengemukakan bahwa Usadha Bali bukanlah sekadar cerita masa lalu atau romantisme budaya, tetapi merupakan panggilan nyata untuk membangun masa depan Bali yang berpijak pada kekuatan otentik yang telah mengakar selama berabad-abad.

“Sebagai warisan leluhur, Usadha Bali adalah wujud kekayaan intelektual dan spiritual masyarakat Bali yang tak ternilai harganya. la lahir dari pemahaman mendalam mengenai hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan, sesuai dengan nilai-nilai luhur dalam Tri Hita Karana. Maka dari itu, Usadha bukan hanya metode penyembuhan, tetapi menjadi bagian dari cara hidup masyarakat Bali yang menyatu dengan semesta,” paparnya.

Dikatakan, komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan dan mengembangkan warisan ini telah dituangkan dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 55 Tahun 2019 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali.

“Regulasi ini menjadi landasan kokoh bagi kita semua, baik pelaku pariwisata, praktisi wellness, dunia akademik, maupun masyarakat lokal untuk bersama-sama mewujudkan pariwisata kesehatan yang berkualitas, berkelanjutan dan beretika,” terang Jaman.

Disebutkan, inilah yang melatarbelakangi penyelenggaraan Bali Wellness and Beauty Expo 2025.

“Kami melihatnya sebagai sebuah panggung strategis, bukan hanya untuk memperkenalkan berbagai inovasi produk wellness dan kecantikan kepada dunia, tetapi juga untuk menegaskan bahwa Usadha Bali memiliki peran kunci dalam ekosistem pariwisata kesehatan global,” tandasnya.

Menurut Jaman, selama berlangsungnya Expo, para praktisi Usadha Bali yang otentik dan tersertifikasi serta produk herbal tradisional Bali, bakal hadir dan melengkapi BWB Expo. Diperkenalkan juga Spa berbasis rempah, energi, dan filosofi lokal.

“Kita harus memastikan bahwa setiap bentuk praktik Usadha yang diperkenalkan kepada dunia tetap menjunjung tinggi nilai spiritual dan kesakralannya. Oleh karena itu sinergi antara regulasi, edukasi, dan kolaborasi menjadi sangat krusial,” tandasnya.

“Kehadiran mitra internasional dalam event BWB Expo 2025 ini, tidak hanya memperkuat posisi Bali di mata dunia, tetapi juga membuka peluang kolaborasi yang lebih luas dalam membangun ekosistem wellness yang inklusif dan kompetitif secara global.

Melalul platform ini, kita tidak hanya mempromosikan destinasi, tetapi juga memperkuat ekonomi komunitas, menghidupkan kembali pengetahuan tradisional, dan mengokohkan kedaulatan budaya lokal dalam arus pariwisata global yang terus berkembang, sambungnya.

Namun, lanjut Jaman, tentu saja tantangan tetap ada. Kita dihadapkan pada tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan antara pelestarian dan komersialisasi.

“Saya meyakini bahwa dengan semangat kolaboratif, integritas budaya, dan dukungan lintas sektor, Usadha Bali mampu menjadi wajah masa depan Bali Wellness Tourism, sebuah destinasi penyembuhan holistik yang berakar pada kearifan lokal, sekaligus mampu menjawab kebutuhan masyarakat global yang semakin sadar akan makna keseimbangan jiwa, raga, dan lingkungan,” tutupnya.  (ari)

 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama