Perspectives News

Idul Adha 1446 H, Ukhuwah Jurnalis Bali Potong Hewan Kurban

 

Ketua Ukhuwah Jurnalis Bali (UJB) Muhammad Ridwan (nomor 3 dari kiri) saat membeli hewan kurban kambing tipe Super B di Yayasan DSM, Jalan Gunung Kalimutu, Denpasar, Rabu (4/6/2025). (Foto: Tim UJB)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS – Meneladani kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS, komunitas Ukhuwah Jurnalis Bali (UJB) menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah yang jatuh pada Jumat 6 Juni 2025, memotong hewan kurban sebagai wujud kebersamaan dan solidaritas di antara jurnalis Muslim di Bali.

Pemotongan hewan kurban berupa kambing ini yang pertama kali dilakukan UJB sejak berdirinya wadah bagi jurnalis Muslim ini pada beberapa tahun silam.

Melalui iuran kolektif, UJB berhasil mengumpulkan dana senilai Rp4.250.000. Dana tersebut kemudian dibelikan seekor kambing kurban tipe Super B di Yayasan Dompet Sosial Madani (DSM) Bali yang berlokasi di Jalan Gunung Kalimutu, Denpasar Barat.

Ketua UJB, Muhammad Ridwan, menjelaskan bahwa kurban ini merupakan bentuk awal dari semangat berjamaah di antara para anggota.

“Alhamdulillah kami membeli seekor kambing tipe Super B yang insyaallah sehat. Ini menjadi awal kebersamaan agar kami semakin kompak ke depannya,” ujarnya, Rabu (4/6/2025).

Ridwan melanjutkan, penyembelihan kambing kurban akan dilakukan pada Jumat (6/6/2025), di kantor DSM Bali. Setelah itu UJB akan mengadakan acara syukuran kecil-kecilan.

“Kami memilih memotong kambing di DSM berdasarkan kesepakatan bersama di grup WhatsApp UJB. Harapannya, semangat kebersamaan ini membawa berkah dan kesejahteraan. Tahun depan, kami ingin tingkatkan dengan kurban sapi,” kata Ridwan.

Sementara itu, Muhammad Taufik Hidayat, Supervisor Fundraising DSM Bali, menjelaskan DSM Bali telah mengelola program kurban sejak 2001. Untuk tahun ini, mereka menawarkan tiga program utama:

Pertama, Program Pelosok: Menyalurkan hewan kurban ke daerah-daerah terpencil di Bali, NTB, dan NTT. Kedua, Program Kirim Kurban: Mengirimkan hewan kurban ke alamat pembeli (shohibul qurban).

Dan ketiga, Program Emas Kurban: Membantu umat Islam berkurban secara praktis. Hewan disembelih, dikemas dalam besek ramah lingkungan, lalu dibagikan dalam bentuk daging siap salur.

“Kami menggunakan besek karena ramah lingkungan dan bisa digunakan kembali, misalnya untuk menyimpan bumbu atau pot tanaman,” jelas dia.

Taufik mengatakan, hewan kurban yang disiapkan berasal dari peternak lokal Bali dan juga dari supplier di Jawa. Semuanya sudah dicek kesehatannya sejak dari peternak. Selain itu, tambah dia, pihaknya juga menyalurkan kurban ke luar negeri, seperti Palestina dan Uganda.

"Untuk Palestina, hewan kurban tidak bisa dikirim langsung, jadi kami menyalurkannya dalam bentuk paket makanan siap saji (hot meal) kepada pengungsi,” pungkas Taufik. (*)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama