Perspectives News

Kelompok Pertiwi Gelar Pameran ‘Toba Bali Art Project 2025’ di Santrian Art Gallery


Kelompok Pertiwi, gabungan dari sejumlah seniman seni rupa dari Toba dan Bali foto bersama sebelum pembukaan pameran  ‘Toba Bali Art Project 2025’ di Santrian Art Gallery, Sanur, Denpasar, Jumat (11/7/2025) sore. (Foto: Ist)  

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Kelompok Pertiwi, gabungan sejumlah seniman seni rupa (lukis) dari Bali dan Toba menggelar pameran ‘Toba Bali Art Project 2025’ di Santrian Art Gallery, Sanur, Denpasar, Jumat (11/7/2025) sore.

Pameran yang berlangsung hingga 30 Agustus 2025 itu menampilkan lima figur seniman dari Bali yakni Ni Ketut Ayu Sri Wardani, Gusti Ketut Oka Armini, I Made Astawa (Dollar), Willy Himawan, dan I Made Palguna.

Sementara seniman dari Toba di antaranya Charis Martin Purba, Febrantonius Sinaga, Jeremy Pratama Manurung, Jesral Tambun, Parulian Silaban, Adinda Cahaya Melati Purba, Angelina Ulibasa Butarbutar Yon Riko Setiawan Pandiangan, Anfashion Designer: Torang Sitorus.

Kurator Wayan Seriyoga Parta dalam catatannya menyampaikan pameran ‘Toba Bali Art Project’ adalah rangkaian kegiatan seni rupa di Toba yang digagas oleh Pertiwi. Niat baik ini kemudian disambut bersama para sahabat dan didukung oleh berbagai pihak, untuk membangun seni rupa di Toba.

Program ini dimulai sejak Maret 2023, merupakan bagian dari proyek Merajut Nusantara (Weaving The Colours of The Archipelago) melalui karya seni.

Berawal dari napak tilas atas perjalanan seni rupa yang telah dimulai Erland Sibuea dan Ni Ketut Ayu Sri Wardani (pelukis Bali yang diberi marga boru Girsang). Ide ini didukung oleh sosok sahabat Nick Djatnika dan Bernard Tampubolon yang ikut memainkan perannya dari jauh di Perth Australia.

Ayu Sri Wardani disambut oleh Gusti Ketut Oka Armini, Ni Nyoman Sani dan serta ditemani kurator Wayan Seriyoga Parta. Mereka bersama-sama mengunjungi Danau Toba untuk merasakan keindahan alam dan spirit nilai-nilai luhur kebudayaan tua Toba.

Sejak akhir tahun 2024 dimulailah gagasan mengajak para seniman Toba untuk berpameran di Bali.

Ide ini disambut baik oleh Made Dollar sebagai sesama seniman dan sekaligus pengelola Santrian Art Gallery Sanur. Atas kebaikan berbagai pihak, rencana tersebut akhirnya dapat terselenggara di tahun 2025. 

“Sanur merupakan hub penting pariwisata budaya Bali yang telah menjadi destinasi masyarakat global. Kehadiran karya-karya seniman Toba di Santrian Art Gallery secara otomatis mendapatkan apresiasi dalam skala yang tidak hanya lokal Bali. Posisi Sanur sebagai destinasi pariwisata favorit menjadikan pameran juga diapresiasi oleh masyarakat global yang hadir menginap di Griya Santrian”, kata Wayan Seriyoga Parta di sela-sela pembukaan pameran.

Ida Bagus Gede Sidharta Putra selaku Direktur Santrian Art Gallery, menyambut baik kehadiran seniman Bali dan Toba dalam gelaran pameran ini.

“Tentunya hal ini merupakan langkah baru yang menghubungkan dua daerah. Kami berharap bola salju harusnya bergulir lebih deras dari dua komunitas ini dimana Sanur sudah menjadi hub seni rupa sejak tahun 1930-an, begitu juga Toba sangat bisa menjadi hub untuk Sumatera. Mudah-mudahan ada hal-hal baru yang dapat dipelajari dari kedua daerah, utamanya bagaimana pengembangan pariwisata di Toba, karena pariwisata dapat memberikan multiplier effect kepada sektor lainnya seperti seni, UMKM dan pertanian,” terang Gusde, sapaan akrab IB Gede Sidharta Putra.

Seniman Toba, Charis Martin Purba mengaku sangat senang mendapat kesempatan untuk berpameran di Bali khususnya Sanur. Merupakan pengalaman yang luar biasa baginya. 

Merupakan kebanggaan baginya ketika bisa hadir di Bali.

“Yang menjadi latar belakang kami bisa sampai ke sini adalah adanya inisiatif dari teman-teman seniman Bali yang sudah berpameran di Indonesia maupun dunia. Mereka mau mengajak kami berkolaborasi, lalu mereka melakukan lawatan seni ataupun survei ke Danau Toba untuk berkarya tentang Danau Toba, lalu mereka mengajak kami untuk kembali berkarya di bali,” tuturnya.  (lan)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama