Perspectives News

Minat Siswa Bergeser, Sekolah Pariwisata Primadona, SMK Negeri Menurun

 



Suasana sekolah di SMKN 3 Negara. (Foto: Ist/Perspectives)

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Kabupaten Jembrana menghadapi tantangan serius pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) atau Sistem Penerimaan Murid Baru yang kini diterapkan di tahun ajaran 2025.

Jumlah pendaftar tercatat menurun signifikan, sementara sekolah swasta dengan jurusan pariwisata justru panen siswa.

Fenomena ini mengindikasikan pergeseran minat yang kuat di kalangan siswa, yang kini lebih melirik prospek karier di sektor pariwisata.

Salah satu yang paling terdampak adalah SMK Negeri 3 Negara di Kecamatan Mendoyo.

Sekolah yang dulu dikenal unggulan dengan jurusan Teknologi Informasi (IT) dan Teknik, kini hanya mampu menjaring 99 siswa baru. Angka ini jauh di bawah daya tampung yang mencapai 200 - 300 siswa.

"Di antara lima SMK Negeri di Jembrana, hanya SMKN 3 Negara yang daya tampungnya besar tapi jumlah siswanya minim. Padahal jurusan IT mereka cukup bagus," ungkap I Putu Wardana, Kepala SMK Negeri 1 Negara yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Kejuruan (MKKS-K) Jembrana, Rabu (23/7/2025).

Senada, Guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMKN 3 Negara, I Nyoman Adnyana, mengakui penurunan minat ini.

"Tahun lalu kami hanya menerima 86 siswa, tahun ini naik menjadi 99. Tapi dari jumlah itu, yang mendaftar langsung hanya 56 siswa. Sisanya, 43 orang, merupakan limpahan dari sekolah lain yang sudah penuh," jelasnya.

Adnyana menegaskan, minat siswa beralih ke jurusan pariwisata karena dianggap lebih menjanjikan secara karier.

"Sekolah pariwisata tahun ini penuh. Kami hanya dapat sisa-sisa," keluhnya.

Menyikapi tren ini, pihak SMKN 3 Negara berencana mengambil langkah strategis, yakni menambah jurusan baru.

"Kami sedang menyusun rencana menambah jurusan pariwisata, tentu dengan persetujuan dari provinsi atau pusat. Namun, sambil menunggu proses itu, kami tetap optimalkan jurusan yang sudah ada," terang Adnyana.

Sementara itu, SMK Negeri 1 Negara, yang berfokus pada jurusan ekonomi, juga merasakan dampaknya.

Dari kuota 288 siswa (delapan kelas), hanya 253 siswa yang berhasil lolos seleksi.

"Tahun lalu, kami bisa mengisi 10 kelas penuh. Tahun ini hanya delapan karena daya tampung kami memang terbatas, sisanya sedang dalam proses perbaikan," jelas I Putu Wardana.

Meskipun animo masyarakat masih tinggi, seleksi sistem berbasis zonasi dan nilai turut membatasi jumlah siswa yang diterima.

Di sisi lain, SMK TP 45 Negara, sekolah swasta dengan jurusan pariwisata, justru mencatat lonjakan pendaftar yang signifikan.

Ketua Yayasan TP 45, I Ketut Narayana, mengungkapkan kebanggaannya atas capaian penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025/2026 ini.

"Tahun lalu kami menerima 130 siswa, tahun ini bertambah menjadi 206 siswa. Kami mempertahankan kualitas agar tetap dipercaya masyarakat, apalagi SMK TP 45 adalah SMK swasta pertama di Jembrana," ujarnya.

Narayana menambahkan, inovasi menjadi kunci sukses mereka.

"Tahun ini kami menambah satu jurusan lagi, dari dua jurusan yang sudah ada. Setiap tahun kami selalu berinovasi, baik dari sisi fasilitas maupun program belajar, untuk menarik siswa baru," pungkasnya.

Fenomena ini menjadi cerminan perubahan preferensi pendidikan di Jembrana. Apakah ini pertanda bahwa SMK Negeri harus segera berbenah dan menyesuaikan diri dengan tuntutan pasar kerja yang semakin mengarah ke sektor pariwisata?.  (dik)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama