Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian intensif korban penumpang KMP Tunu Pratama Jaya, Sabtu (5/7/2025). (Foto: Dok/Basarnas Bali)
JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Empat hari pasca-tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, tim gabungan telah mengevakuasi 36 korban. Dari jumlah tersebut, 6 orang dinyatakan meninggal dunia dan 30 lainnya selamat. Sementara itu, 29 penumpang lainnya, termasuk nakhoda kapal Agus Slamet, masih dalam pencarian.
Jumlah korban selamat terbaru mengalami penambahan satu orang setelah Wahyudi alias Yudi/Sinyo, penumpang yang terdaftar di manifest, terkonfirmasi selamat pada Jumat sore (4/7/2025).
Sebelumnya, Wahyudi dievakuasi pada Kamis (3/7/2025) lalu di pesisir Pantai Pebuahan, namun langsung dijemput keluarganya dan belum sempat melapor ke posko tanggap darurat. Verifikasi data berhasil dilakukan pada Jumat sore, menambah daftar korban selamat menjadi 30 orang.
Selain upaya pencarian korban, tim SAR gabungan, relawan, dan nelayan pesisir Jembrana juga berhasil mengevakuasi sejumlah barang dan inventaris yang diduga berasal dari KMP Tunu Pratama Jaya.
Barang-barang yang ditemukan antara lain tas berisi perangkat elektronik, pakaian, dokumen pribadi atas nama Ahmad Rifai, perlengkapan mandi, serta pelampung dan life jacket. Penemuan ini berlangsung sejak tanggal 3 - 4 Juli 2025 di wilayah pesisir Pantai Pebuahan, Kecamatan Negara.
Seluruh barang temuan telah dikelompokkan, diberi penomoran, dan dikemas rapi sebagai barang bukti.
Selanjutnya, barang-barang tersebut diserahkan oleh tim Inafis Polres Jembrana kepada posko SAR Gabungan Jembrana di Pelabuhan Gilimanuk. Langkah ini bertujuan untuk memudahkan proses verifikasi dan pendataan, serta membantu identifikasi dan pencarian korban lebih lanjut.
Kepala Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya menjelaskan bahwa semua barang temuan yang diduga milik KMP Tunu Pratama Jaya akan diserahkan ke Posko Ketapang, Banyuwangi.
"Kita akan laporkan ke posko Ketapang terkait barang temuan diduga milik penumpang maupun kapal KMP Tunu Pratama Jaya. Penemuan barang ini dari tanggal 3-4 Juli 2025," ungkap Sidakarya pada Sabtu (5/7/2025). Hal ini dilakukan karena seluruh penanganan dan pemusatan data insiden dipusatkan di Ketapang.
Sidakarya juga menegaskan, proses pencarian korban yang belum ditemukan masih terus berlangsung.
Meskipun demikian pencarian korban yang belum ditemukan masih terus berlangsung. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada penambahan temuan korban selamat maupun meninggal dunia.
Tim SAR gabungan yang melibatkan unsur TNI/Polri saat ini memfokuskan pencarian ke arah utara hingga wilayah Pesisir Pebuahan, Kecamatan Negara.
Pencarian tidak hanya dilakukan di laut, tetapi juga melalui udara dan darat. Tiga SRU (Search and Rescue Unit) udara melaksanakan pencarian dari arah utara ke selatan, sementara SRU darat melakukan pemantauan dan penyisiran di sepanjang garis pantai wilayah Banyuwangi.
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka juga melakukan kunjungan kerja di Ketapang, Banyuwangi, pada Minggu pagi (6/7/2025).
Wapres Gibran tiba di Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 08.00 WITA dengan helikopter dari Rindam IX Udayana, dan langsung menuju Pos Basarnas di ASDP Pelabuhan Ketapang untuk memantau proses penanganan dan pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya. (dik)