Para model profesional dalam pergelaran busana dari karya puluhan desainer ternama dalam dan luar negeri yang bakal tampil di Bali Fashion Parade 2025, di TS Suites Hotel Seminyak. (Foto: Perspectives)
BADUNG, PERSPECTIVESNEWS- Bali Fashion Parade (BFP) adalah salah satu pergelaran busana terbesar di Bali, melibatkan puluhan model profesional, desainer dan brand ternama dari Bali, Jakarta, dan internasional.
Diselenggarakan setiap tahun oleh YMM Event Organizer dan didukung oleh YMM Model Management di bawah naungan PT. Bali Anugrah Mega Gemilang, tahun ini BFP memasuki edisi ke-4.
Bali Fashion Parade 2025 hadir dengan nuansa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Selain diselenggarakan selama dua hari di dua lokasi ikonik, tahun ini BFP mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Bali melalui Dekranasda Provinsi Bali.
Dukungan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah untuk mengangkat potensi fashion lokal, memperkuat peran UMKM kreatif, serta menjadikan Bali sebagai pusat mode berkelas dunia.
Ketua Harian Dekranasda Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Wiryanata, menyebut acara ini sebagai panggung penting untuk mempromosikan kain-kain tradisional Bali ke kancah nasional dan internasional.
“Sinergi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk kerajinan lokal dan membuka pasar yang lebih luas bagi para perajin dan desainer,” ujarnya di acara presscon, di Selasa (19/8/2025) sore.
Mengusung tema utama "Cultural Revival", BFP 2025 tidak hanya menampilkan keindahan visual, tetapi juga membawa narasi yang kuat tentang pelestarian budaya.
Tema ini merefleksikan semangat kebangkitan warisan budaya Nusantara yang diinterpretasikan ulang dalam bahasa mode modern.
"Cultural Revival" menjadi ajakan bagi para desainer untuk menghidupkan kembali kain tradisional dan motif etnik, memadukan tradisi dengan modernitas, serta membawa identitas lokal ke panggung dunia. Ini adalah misi edukasi dan apresiasi yang mengajak semua pihak untuk memahami makna di balik setiap karya yang ditampilkan.
Lebih dari itu, BFP 2025 juga mengusung konsep sustainable fashion atau mode berkelanjutan.
Creative Director BFP 2025, Adith, menjelaskan, acara ini menyoroti pentingnya etika dan kesadaran ekologis dalam industri mode.
Acara presscon yang dihadiri para desainer, Owner YMM sekaligus Direktur PT. Bali Anugrah Mega Gemilang, Yongki Perdana serta Ketua Harian Dekranasda Bali, I Gusti Ngurah Wiryanata, berlangsung Selasa (19/8/2025) sore. (Foto: Perspectives)
Konsep ini menunjukkan bahwa industri mode dapat terus berkembang tanpa mengorbankan lingkungan. “Bali, dengan kekayaan budaya dan keindahan alamnya, diposisikan sebagai pusat mode berkelanjutan secara global, menunjukkan bahwa gaya dan etika dapat berjalan beriringan,” sebutnya.
Owner YMM sekaligus Direktur PT. Bali Anugrah Mega Gemilang, Yongki Perdana, menegaskan, BFP 2025 juga memberikan ruang dan kesempatan bagi model pemula untuk mengasah bakat dan keterampilan mereka.
Menurut Yongki, pemilihan TS Suites Hotel Seminyak sebagai lokasi didasari oleh letaknya yang strategis dan reputasinya sebagai "Icon Fashion Hotel". Hotel ini dikenal kerap menjadi tuan rumah berbagai event berkelas internasional, sehingga sangat cocok dengan visi BFP 2025.
“Dengan kolaborasi ini, saya berharap BFP dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali. BFP 2025 merupakan langkah nyata untuk mewujudkan ambisi Bali sebagai Icon Fashion yang mampu bersaing di kancah global,” terang Yongki.
Bali Fashion Parade 2025 hadir untuk memotivasi, memberikan ruang dan mendukung karya desainer serta model agar bisa diekspresikan secara maksimal.
Harapan terbesar, Bali tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai Icon Fashion yang mampu bersaing di panggung internasional.
Bukan sekadar menampilkan busana indah, tetapi membawa cerita, identitas, dan nilai luhur warisan budaya ke panggung dunia. (lan)