Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Arthana Putra. (Foto: Dik/Perspectives)
JEMBRANA, PERSECTIVESNEWS- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengambil langkah cepat untuk memulihkan ekonomi nelayan yang terdampak cuaca ekstrem.
Belasan perahu nelayan yang rusak akibat gelombang tinggi di sejumlah pantai akan diajukan bantuan melalui skema Belanja Tidak Terduga (BTT) Kabupaten.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Arthana Putra, menyatakan komitmen Pemkab untuk memastikan nelayan bisa segera kembali melaut.
"Langkah ini adalah bentuk komitmen Pemkab Jembrana untuk mendukung pemulihan ekonomi masyarakat terdampak bencana. Kami pastikan bantuan disalurkan tepat sasaran," tegasnya pada Senin (25/8/2025).
Menurut Agus, dari 17 perahu yang rusak di Pantai Candikusuma, Kecamatan Melaya, dan satu perahu di Air Kuning, Kecamatan Jembrana, permohonan bantuan sedang diproses. Bantuan ini merupakan jenis bantuan sosial untuk perbaikan sarana dan prasarana perekonomian individu atau kelompok masyarakat yang terdampak musibah.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jembrana, I Made Sapta Budiarta, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Perbekel Candikusuma.
Dari hasil koordinasi tersebut, disepakati bahwa proposal permohonan bantuan akan diajukan oleh 17 pemilik perahu. Proposal tersebut kemudian akan diverifikasi kembali di lapangan oleh BPBD sebelum diproses melalui BTT.
Selain itu, BPBD juga telah mencairkan bantuan untuk tiga nelayan di Banjar Ketapang Muara, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, yang perahunya rusak akibat diterjang air pasang. Bantuan santunan penguatan ekonomi dengan nominal maksimal Rp 5 juta disesuaikan dengan tingkat kerusakan perahu.
Peristiwa serupa juga terjadi di perairan Desa Cupel dan Banyubiru, namun para nelayan di wilayah tersebut belum mengajukan permohonan bantuan.
Pemkab Jembrana mengimbau agar para nelayan yang terdampak segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendapatkan bantuan serupa. (dik)