JAKARTA, PERSPECTIVESNEWS - Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun didukung mayoritas pengurus PWI Provinsi, menyatakan siap maju dan menang dalam Kongres PWI Persatuan yang direncanakan berlangsung di Cikarang, Bekasi, 29-30 Agustus 2025.
“Semalam saya sudah melakukan rapat dengan 20an PWI Provinsi
dan semuanya memberikan dukungan pencalonan saya. Dalam beberapa hari ini
mereka akan memberi dukungan berbentuk tertulis sesuai aturan yang ditetapkan
Steering Committe Kongres,” ujar Hendry. Kamis (7/8/2025) di Jakarta.
Sebagaimana telah disiarkan ke publik, SC Kongres menetapkan
calon ketua umum harus mendapat dukungan tertulis setidaknya dari 20 persen
pengurus PWI Provinsi agar memenuhi syarat yang kalau dikonversi sama dengan 8
provinsi. Pada saat ini disebut-sebut sudah ada 7 nama yang bakal menjadi
calon, meskipun belum ada konfirmasi dari nama-nama itu. Terkait ini maka
Hendry menyatakan kesiapannya, agar publik khususnya anggota dan pengurus PWI
yang tersebar di 38 provinsi mengetahuinya.
Kongres Persatuan PWI ini dapat terlaksana setelah Hendry Ch
Bangun yang terpilih sebagai Ketua Umum PWI dalam Kongres di Bandung tahun 2023
dan diakui negara dengan SK Kemenkumham No: 0000946.AH.-01.08 Tahun 2024,
membuat kesepakatan damai dengan Ketua PWI KLB Zulmansyah yang dimediasi
anggota Dewan Pers Dahlan Dahi.
Sebelum itu terjadi saling klaim dan bahkan melaporkan ke
polisi, mulai dari tuduhan penggelapan dan penyalahgunaan jabatan untuk Hendry
Ch Bangun dkk dan laporan akte notaris
dengan keterangan palsu terhadap Zulmansyah dkk.
Laporan terhadap Hendry Ch Bangun telah dinyatakan tidak ada
unsur pidana dengan keluarnya Surat Penghentian Penyelidikan dari Polda Metro
Jaya pada 10 Juni 2024. Sedang laporan terhadap Zulmansyah kini masih berproses
di Bareskim Mabes Polri.
“Mengesampingkan kepentingan pribadi, saya Ikhlas mengurangi
masa jabatan saya yang mestinya hingga September 2028, dan setuju kongres bulan
Agustus ini, demi PWI. Kesan dualisme dengan kampanye massif PWI KLB membuat
PWI serba salah.
Pemerintah di pusat dan di provinsi enggan bekerja sama
karena khawatir dianggap berpihak. Begitu pula mitra swasta yang selama ini
mendukung program kerja PWI Pusat dan PWI Provinsi. Jalan keluarnya adalah
kongres agar PWI kembali bersatu dan menjalankan program kerja yang ditunggu
para anggota,” ujar Hendry.
Dia menyatakan memang banyak penolakan anggota dan pengurus
atas Kongres karena sebagai PWI yang sah, diakui negara, dan satu-satunya PWI
yang berbadan hukum, seharusnya Hendry Ch Bangun jalan terus. dengan segala
kekuatannya, berada di seluruh pelosok Indonesia dan selama ini sudah terbiasa
menjalankan kegiatan dari tingkat kabupaten kota, provinsi, sampai nasional,
PWI akan mampu bergerak.
“Tetapi saya meyakinkan teman-teman untuk berpandangan jauh
ke depan, mengurangi ketegangan antara PWI dan Pemerintah, dan melakukan hal
yang bermanfaat bagi anggota yang dalam setahun terakhir ini merasakan
mandegnya program pendidikan dan pelatihan seperti Uji Kompetensi Wartawan,
Sekolah Jurnalisme Indonesia, dan Safari Jurnalistik,” kata Hendry.
Setelah bersafari ke beberapa daerah seperti Sumut, Bali,
Jawa Barat, dan komunikasi, pada saat ini praktis semua pengurus PWI Provinsi
mendukung suksesnya kongres. Hendry sendiri yakin bahwa kongres akan berjalan
lancar dan damai karena personel Steering Committee dan Organizing Committee
yang merupakan gabungan dari semua unsur PWI di tingkat nasional, telah
berpengalaman, sudah bekerja keras dan berkomunikasi dengan pemangku
kepentingan, yakni Lembaga pemerintah dan para mitra.(*)