Pelaksanaan kegiatan inklusif secara serentak pada Jumat (15/8/2025), melibatkan 140 peserta difabel di dua lokasi berbeda. (Foto: Humas Kota Denpasar)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS - Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di
Kota Denpasar tahun ini terasa lebih bermakna, khususnya bagi para sahabat
difabel. UPTD Pusat Layanan Disabilitas (PLD) Dinas Sosial Kota Denpasar
menggelar dua kegiatan inklusif secara serentak pada Jumat (15/8/2025),
melibatkan 140 peserta difabel di dua lokasi berbeda.
Meski berbeda fokus, kedua kegiatan ini memiliki tujuan yang
sama, yakni meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian penyandang disabilitas.
Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy
Saraswaty, menegaskan bahwa momentum kemerdekaan menjadi pengingat bahwa semua
warga memiliki peran yang setara dalam membangun kota.
“Kegiatan ini bukan sekadar simbol peringatan kemerdekaan,
melainkan langkah nyata mewujudkan Denpasar sebagai kota ramah dan terbuka
untuk semua, termasuk sahabat difabel,” ujarnya.
Laxmy juga memberikan pesan khusus kepada seluruh peserta
difabel yang hadir. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kemerdekaan
di Denpasar tidak hanya dirayakan lewat seremonial, tetapi juga diwujudkan
dalam tindakan yang memperkuat inklusivitas dan kesetaraan bagi semua warganya.
“Kalian adalah bagian penting dari Denpasar. Bukan hanya
penerima manfaat, tapi juga subjek aktif pembangunan kota. Semoga kegiatan ini
membawa manfaat, kebahagiaan, dan semangat baru dalam menyambut kemerdekaan,”
katanya.
Sementara Kepala UPTD PLD, I Ketut Wardana, menyampaikan
terima kasih atas dukungan semua pihak. Ia juga menjelaskan bahwa di Taman Lalu
Lintas Lapangan Lumintang, sebanyak 100 peserta difabel mengikuti Pengenalan
Rambu Lalu Lintas yang digelar bersama Polresta Denpasar dan Dinas Perhubungan
Kota Denpasar. Mereka mendapatkan edukasi langsung mengenai rambu dan tata
tertib lalu lintas untuk mendukung mobilitas mandiri dan keselamatan
sehari-hari.
Sementara itu, di Kantor UPTD PLD, sebanyak 40 anak
penyandang disabilitas mengikuti Asesmen Serentak yang melibatkan Ikatan
Psikolog Klinis (IPK) Wilayah Bali dan RSUD Wangaya Denpasar. Assesmen ini
memetakan kondisi psikososial dan kebutuhan khusus tiap anak sebagai dasar
penyusunan program intervensi dan rehabilitasi sosial yang tepat sasaran.
“Kolaborasi lintas sektor seperti ini akan memperkuat upaya
kita memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa
terkecuali,” pungkasnya. (pur)