Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Putu
Sumardiana menyerahkan sumbangan (punia) ASN Pemprov Bali senilai Rp50 juta dan
paket sembako kepada I Wayan Kawi, warga Desa Muncan, Kecamatan Selat,
Karangasem. (Foto: Humas Pemprov Bali)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS – Menyambut Hari Jadi ke-67 Provinsi Bali, Pemerintah
Provinsi Bali menunjukkan kepedulian nyata kepada warga kurang mampu dengan
menyalurkan bantuan pembangunan rumah layak huni. Program ini menyasar lima
keluarga yang hidup di rumah tidak layak, berdasarkan data terverifikasi dari
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Tiga keluarga di Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Buleleng
menerima bantuan langsung dari perangkat daerah Pemprov Bali, Rabu (13/8/2025).
Salah satunya adalah I Wayan Kawi, warga Desa Muncan,
Kecamatan Selat, Karangasem. Ia tinggal sendirian di rumah berdinding bambu
(bedeg), berlantai tanah, dan beratapkan seng yang telah lapuk.
Pria paruh baya yang bekerja sebagai buruh potong rumput
jalanan ini juga memiliki riwayat gangguan jiwa dan belum menikah. Melalui sumbangan
(punia) ASN Pemprov Bali, ia mendapatkan bantuan senilai Rp50 juta dan paket
sembako, diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Bali, Putu Sumardiana.
Kisah serupa dialami pasangan suami istri I Ketut Suardana
dan Ni Luh Ariani dari Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem. Mereka
tinggal di gubuk reyot di atas tanah milik orang lain. Meski memiliki sebidang
tanah, keterbatasan ekonomi membuat mereka tak mampu membangun rumah. Bantuan
dana pembangunan rumah dan sembako diserahkan oleh Sekretaris Dinas Dukcapil
Provinsi Bali bersama perwakilan perangkat daerah.
Di Kabupaten Buleleng, penerima bantuan lainnya adalah I
Made Budiasa, buruh serabutan asal Desa Menyali, Kecamatan Sawan. Ia menempati
rumah semi permanen berbahan seng dan bambu. Bantuan untuk Budiasa diserahkan
oleh Kadisnaker ESDM Provinsi Bali dan Kadisbud Provinsi Bali.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, mengatakan
bantuan ini merupakan bentuk nyata solidaritas ASN Pemprov Bali kepada
masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
“Kami memilih penerima bantuan berdasarkan data resmi DTKS
yang disesuaikan dengan desil kemiskinan. Harapannya, program ini bukan hanya
memberikan tempat tinggal yang layak, tetapi juga memulihkan martabat dan
semangat hidup penerimanya,” ujar Dewa Indra.
Menurutnya, bantuan ini akan terus diupayakan secara
berkelanjutan, agar semakin banyak warga Bali yang bisa merasakan manfaatnya.
“Setiap rumah yang dibangun adalah simbol kepedulian dan
gotong royong. Kami ingin memastikan tidak ada lagi warga Bali yang hidup di
rumah yang tidak layak,” tegasnya.
Dengan bantuan ini, Pemprov Bali berharap dapat menghadirkan
rasa aman, nyaman, dan layak bagi masyarakat kurang mampu, sekaligus memaknai
peringatan Hari Jadi ke-67 Provinsi Bali dengan aksi nyata. (lan)