Pembukaan Sthala Ubud Village Jazz Festival 2025 di Lodtunduh, Ubud, Jumat (1/8/2025). (Foto: Public Relation Event)
UBUD,
PERSPECTIVESNEWS - Sthala Ubud Village Jazz Festival (UVJF) 2025 resmi
dibuka di Sthala, a Tribute Portfolio Hotel by Marriott, Lodtunduh, Jumat
(1/8/2025). Hari pertama festival ini menghadirkan pertunjukan jazz lintas
benua, memadukan musisi lokal dan internasional dalam rangkaian penampilan yang
berlangsung di dua panggung utama, Subak Stage dan Giri Stage.
Pembukaan UVJF 2025 diawali dengan sambutan dari sejumlah
tokoh, termasuk Heru Djatmiko (Head of Ticketing UVJF), Lasta Arimbawa (General
Manager Sthala), Prof. Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Msi (Ketua
PHRI dan perwakilan Puri Ubud), serta Ida Ayu Indah Yustikarini, S.S., M.Hum
(Kepala Divisi Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Bali), yang juga secara
resmi membuka festival.
Dalam sambutannya, Prof. Tjokorda Oka menyampaikan apresiasi
kepada penyelenggara. “Terima kasih kepada UVJF yang telah konsisten
melaksanakan acara ini sebagai sebuah atraksi luar biasa untuk Ubud. Musik jazz
bisa masuk ke Ubud, dan ke depan, acara seperti ini harus selalu direncanakan
dan dilanjutkan,” imbuhnya.
Pembukaan dilanjutkan dengan pemukulan simbal secara
simbolis oleh co-founder UVJF Yuri Mahatma, A.A. Anom Darsana, dan perwakilan
Dinas Pariwisata Gianyar. Momen ini disambut dengan fanfare dari East West
European Jazz Orchestra (EWEJO) sebelum sesi foto bersama dan dilanjutkan
dengan penampilan mereka.
Hari pertama festival menyajikan delapan penampilan dari
musisi dengan latar dan warna musik beragam. Smokey Chamber Trio (Indonesia)
membuka Subak Stage dengan format intim dan komposisi orisinal seperti Kesari
(Eko Sumarsano) dan Free Delivery (Yuri Mahatma).
Di Giri Stage, band asal Jerman SILK membawakan deretan lagu
funk dan soul, mulai dari Tiki Hut Strut (Cory Wong) hingga Boogie Down (Al
Jarreau, Michael Omartian), menyalakan energi di awal festival. EWEJO
menghadirkan kekuatan big-band jazz dengan aransemen seperti Chega de Saudade
(Carlos Jobim) dan Street Life (Joe Sample), berpadu dengan vokal Dian Pratiwi
yang kembali tampil di Tanah Air.
Duo Jazz Steps (Vietnam) menampilkan kolaborasi unik jazz
modern dan ritme tradisional Vietnam, sementara New Centropezn Quartet (Rusia)
membawa pengaruh soul dan folk Armenia dalam repertoar mereka.
Di Subak Stage, Astrid Sulaiman bersama Soukma dan Doni
Wirandana menghadirkan komposisi pribadi seperti Motherhood dan Midnight in
Mumbul dan lagu-lagu daerah Indonesia, termasuk Panon Hideung yang dibawakan
dalam nuansa jazz harmonis. Bojan Cvetković Quartet (Serbia) menghadirkan
sentuhan Balkan dalam jazz modern, dan Gayatri Quartet menutup hari pertama
dengan perpaduan standar jazz dan lagu pop-soul seperti Desafinado (Antonio
Carlos Jobim) hingga Black & Gold (Sam Sparro).
Hari pertama Sthala UVJF 2025 menyuguhkan perjalanan musik
yang dinamis, dengan suasana hangat di tengah panorama alam Ubud. Penonton
menikmati ragam aliran jazz, mulai dari kamar musik intim hingga big-band, dari
tradisi Asia Tenggara hingga Eropa Timur, menjadikan festival ini sebagai ruang
pertemuan musik dan budaya yang khas di Bali. (lan)