Perspectives News

Tercatat Delapan Polisi dan Dua Warga Sipil Terluka saat Demonstrasi

 

Demonstrasi yang mengakibatkan 8 orang anggota Kepolisian Daerah Bali dan 2 orang warga sipil terluka akibat kericuhan di depan Mapolda Bali dan Kantor DPRD Bali pada Sabtu (30/8/2025).  (Foto: Ola)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Delapan (8) orang anggota Kepolisian Daerah Bali dan dua (2) orang warga sipil terluka akibat kericuhan saat demonstrasi di depan Mapolda Bali dan Kantor DPRD Bali pada Sabtu (30/8/2025).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Bali Komisaris Besar Polisi Ariasandy mengatakan para korban dirawat di RS Trijata Denpasar.

"Korban luka-luka dari personel Polda Bali 8 orang dan 2 orang sipil saat ini sudah dirawat di RS Trijata Denpasar," kata Sandy.

Mantan Kabid Humas Polda NTT itu menyebutkan, Polda Bali menyiagakan kurang lebih 1.000 personel gabungan termasuk Pecalang Desa Adat.

Massa aksi sebelumnya berkumpul di depan Mapolda Bali Denpasar, namun, setelah itu massa bergerak ke Kantor DPRD Denpasar hingga malam hari.

Massa menuntut keadilan bagi almarhum Affan Kurniawan yang dilindas mobil Polisi di Jakarta.

Dirsamapta Polda Bali sempat naik ke podium untuk menenangkan massa dan akan menindaklanjuti tuntutan tersebut.

Hingga sekitar pukul 15.30 Wita massa mulai anarkis, diawali memaksa masuk Mako Polda Bali dengan mendobrak pintu gerbang utama disertai pelemparan batu ke arah kantor dan petugas yang mengamankan, serta corat-coret di pintu dan tembok Mako Polda Bali.

Terhadap hal itu, pasukan Penanggulangan Huru-Hara (PHH) Brimob dan Samapta Polda Bali mendorong mundur massa.

Massa kemudian berpencar ke arah Pasar Kreneng dan ke arah Kantor OJK Bali di Jalan WS. Supratman.

Polda Bali kemudian mengamankan 22 orang. Status puluhan orang tersebut belum dirilis oleh pihak kepolisian.

Kabid Humas Polda Bali pun mengimbau agar masyarakat yang ikut dalam aksi demontrasi tetap menjaga keamanan.

"Unjuk rasa boleh dan itu sah, namun jangan anarkis, apalagi kita ketahui bersama Bali hampir 70 persen hidup dari sektor pariwisata, kalau Kamtibmas terganggu otomatis akan menggangu kunjungan wisatawan ke Bali," kata Aryasandi.  (ola)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama