Perspectives News

Warga dan Relawan Swadaya Perbaiki Senderan Pantai Gilimanuk

 

Warga secara swadaya dan gotong royong memperbaiki senderan di pesisir Pantai Gilimanuk, tepatnya di Lingkungan Asih dan Jineng Agung, yang ambrol di beberapa titik, dengan dukungan penuh dari Lurah Gilimanuk dan beberapa donatur. (Foto:Ist/Perspectives).

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Gempuran ombak tinggi yang tak henti-henti membuat senderan di pesisir Pantai Gilimanuk, tepatnya di Lingkungan Asih dan Jineng Agung, ambrol di beberapa titik. Namun, alih-alih menunggu bantuan pemerintah, perbaikan kerusakan ini justru diatasi secara swadaya oleh warga setempat dan para relawan, dengan dukungan penuh dari Lurah Gilimanuk dan beberapa donatur.

Senderan pantai yang dibangun Balai Wilayah Sungai Bali-Penida pada tahun 2022 silam, kini mengalami kerusakan parah akibat terpaan gelombang pasang. Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma, Senin (11/8/2025) mengungkapkan bahwa kerusakan terjadi di dua lokasi yakni di Lingkungan Asih sepanjang 5 meter dan di Lingkungan Jineng Agung sepanjang 3 meter. Kerusakan ini menambah panjang daftar permasalahan abrasi yang sudah lama menghantui kawasan pesisir Gilimanuk.

Melihat kondisi yang mendesak, Lurah Tony bersama warga dan relawan mengambil inisiatif untuk memperbaiki kerusakan tersebut. “Senderan ini sudah dibangun tiga tahun lalu. Jadi, kami perbaiki secara swadaya. Kami mengajak warga Lingkungan Asih dan para relawan untuk bergotong royong,” ujar Tony.

Dana untuk membeli material seperti pasir, semen, dan bahan lainnya pun tidak berasal dari anggaran pemerintah. "Kami mengeluarkan uang pribadi bersama beberapa donatur untuk membeli bahan-bahan perbaikan," imbuh Tony.

Tony juga menjelaskan selain faktor gelombang tinggi, kerusakan senderan juga diperparah oleh aliran air dari drainase saat musim hujan. "Tidak semua aliran air mengikuti lubang pembuangan yang ada di bawah senderan, sehingga terhalang oleh batu penahan abrasi dan akhirnya memicu kerusakan," pungkasnya.

Aksi gotong royong ini sebagai bentuk semangat kebersamaan dan kepedulian warga Gilimanuk dalam menjaga lingkungan pesisir mereka, tanpa harus menunggu uluran tangan dari pihak lain. (dik)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama