Jajaran Pengurus Provinsi Perkumpulan Besar Padel Indonesia
(PBPI) Bali foto bersama seusai dilantik dan dikukuhkan oleh Ketua Umum PBPI
Galih Dimuntur Kartasasmita, Senin (15/9/2025) di Kuta. (Foto: Humas PBPI Bali)
BADUNG,
PERSPECTIVESNEWS – Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Besar Padel
Indonesia (PBPI), Galih Dimuntur Kartasasmita melantik dan mengukuhkan Pengprov
PBPI Bali di Kuta, Kabupaten Badung, Senin (15/9/2025). Galih minta jajaran
PBPI Bali segera melakukan pembinaan di sekolah-sekolah, khususnya di Denpasar,
yang memiliki potensi besar melahirkan atlet padel berprestasi.
“Sudah ada 20 provinsi di Indonesia yang memiliki Pengprov
PBPI, dari total itu yang sudah dilantik baru 20 Pengprov PBPI termasuk Bali,”
ucap Galih Kartasasmita.
Pengprov PBPI Bali diketuai Erwan Wiyono, dan Wakil Ketua II
Maryoto Subekti, ada juga legenda hidup basket Indonesia Cokorda Raka Satria
Wibawa masuk dalam jajaran kepengurusan. Begitu juga tokoh sepak bola dan
futsal, Nasser Fakri Attamimy juga berada dalam kepengurusan PBPI Bali.
Galih mengingatkan kepada semua pengurus PBPI Bali bahwa
banyak tantangan yang akan dihadapi dalam mengembangkan olahraga padel di Bali.
Salah satu yang paling krusial adalah pembibitan atlet.
Sebab meskipun kiblat padel di Indonesia adalah Bali karena
olahraga ini pertama kali masuk Indonesia dari Bali pada 2021, namun untuk
atlet padel sendiri masih sangat minim. Padel di Bali, lanjut Galih, lebih
didominasi sebagai tujuan sport tourism dunia. Itu sebabnya pembibitan atlet
menjadi salah satu tantangan yang perlu dilewati.
Terlebih tiga tahun mendatang saat PON XXII/2028 di NTB-NTT cabor
padel sudah dipertandingkan secara resmi. “Ini bukan sesuatu yang mudah. Setiap
kali pengukuhan pengprov selalu ada tantangan berbeda," bebernya.
"Waktu pertama kali saya ditunjuk jadi Ketua PP, saya
pikir Bali akan jadi acuan nomor satu. Namun ternyata perkembangan justru lebih
dulu pesat di Jakarta, lalu Jawa Barat,” tambah Galih.
Menurutnya, Bali tetap memiliki daya tarik besar karena
sudah dikenal dunia sebagai destinasi padel tourism. Wisatawan dari Australia
hingga Eropa kerap datang ke Bali sambil membawa raket untuk bermain padel.
“Secara bisnis dan ekonomi, industri padel di Bali semakin
berkembang. Tantangannya kini adalah bagaimana membangun dan menjaga perkembangan
atlet, terutama di usia dini. Ke depan, saya melihat ke arah Olimpiade Brisbane
2032. PBPI akan mempersiapkan seleknas pertama sebagai langkah awal pembentukan
tim nasional padel Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengprov PBPI Bali, Erwan Wiyono,
menyampaikan komitmennya untuk menjadikan Bali sebagai lumbung atlet padel
sekaligus menjaga reputasi sebagai pusat padel dunia.
“Bali bukan hanya terkenal dengan pariwisatanya, tetapi juga
bisa menjadi rumah bagi atlet padel berkelas internasional. Kami akan fokus
pada pembinaan jangka panjang agar Bali bisa melahirkan juara,” tegas Erwan.
Dengan dukungan ekosistem olahraga dan pariwisata, Bali
diprediksi akan menjadi salah satu pilar penting dalam pertumbuhan padel nasional
maupun internasional. (djo)
