BADUNG, PERSPECTIVESNEWS
- Cabang olahraga gulat di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali
XVI/2025 mulai dipertandingkan Kamis (11/9/2025) di GOR Praja Dalung, Kabupaten
Badung. Cabor yang dipertandingkan hingga Sabtu (13/9/2025) mendatang tersebut
memperebutkan 24 medali terdiri dari 7 emas, 7 perak, dan 10 perunggu dengan
peserta 31 atlet dari Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, Buleleng, dan
Karangasem.
Ketua Umum Pengprov Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI)
Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi mengungkapkan, tujuan dari event ini untuk mencari
bibit atlet berprestasi yang nantinya dipersiapkan ke jenjang nasional maupun
internasional.
“Di tengah keterbatasan, kami berusaha dengan semaksimal
mungkin menggelar event. Termasuk mendatangkan wasit juri internasional dari PB
PGSI Herlambang dan Agus Setiawan,” ungkapnya.
Pihaknya juga menuturkan, dalam ajang ini hanya dibantu
anggaran Rp30 juta dari KONI Bali. Syukurnya terdapat sponsor yang
mendukungnya.
“Hari ini merupakan sejarah bagi PGSI Bali setelah penantian
panjang 14 tahun PGSI Bali berdiri. Ada pengurusnya, tapi antara ada dan tiada.
Kami berangkat dari minus,” katanya.
Pihaknya juga berusaha tampil semaksimal mungkin, dan
akhirnya perjuangan berbuah manis. PGSI Bali kini sudah bisa eksis.
Kepada para wasit juri dan atlet, Dewa Dharmadi berpesan
untuk tampil dengan menjunjung tinggi sportivitas, dan kembali pulang setelah
bertanding membawa cerita manis.
“Ceritakan bahwa gulat Bali merupakan cabor berprestasi, dan
saya harap ini menjadi momentum menyampaikan vibrasi ke kabupaten/kota,”
pintanya.
Sementara itu, Wasit Juri PB PGSI Herlambang dan Agus
Setiawan mengaku bangga menjadi bagian dari sejarah PGSI Bali atas penantian
selama 14 tahun.
“Kami menaruh hormat kepada pengurus PGSI Bali. Ngurus gulat
ini dasarnya adalah ikhlas. Untuk itu, wasit juri harus tegas sedangkan atlet
junjung sportivitas. Buktikan gulat Bali bisa maju,” tandasnya.
Sementara itu Ketua KONI Bali diwakili Ardy Ganggas yang
membuka kejuaraan, menyampaikan apresiasi cabor gulat ini karena melibatkan
semua pihak.
“Tadi saya merinding mendengar pernyataan Ketua PGSI Bali
yang tegas menyatakan mencetak sejarah, dan semua pelatih serta atlet dipacu.
Saya sendiri pegiat martial art, ikut bertanggung jawab secara moril,”
tegasnya.
Pihaknya juga
menyampaikan pesan Ketua KONI Bali, yakni junjung tinggi sportivitas. “Ikuti
aturan dan mekanismenya, sesuai janji wasit juri dan atlet. Junjung tinggi
semangat kekeluargaan,” pungkasnya. (angga)