Ketua Umum KONI Bali I Gusti Ngurah Oka Darmawan (kiri) dan Kabid Pertandingan Porprov Bali XVI/2025 Agung Bagus Tri Candra Arka menjawab adanya keluhan terkait input perolehan medali. (Foto: djo)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS - Polemik terkait input perolehan medali pada ajang Pekan
Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XVI/2025 akhirnya diluruskan oleh KONI Bali.
Ketua Umum KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan, menegaskan bahwa proses
pencatatan medali sudah sesuai dengan kesepakatan saat Technical Meeting (TM),
yakni setiap pukul 19.00 Wita.
“Keputusan input medali ini sudah disepakati bersama saat TM
kemarin. Baik dari cabor maupun KONI Kabupaten/Kota,” ujarnya di Denpasar,
Sabtu (13/9/2025).
Oka Darmawan juga memastikan tidak ada kepentingan untuk
menguntungkan kontingen tertentu. Ia kembali menegaskan bahwa laporan perolehan
medali diinput pukul 19.00 Wita sehingga kalau lewat dari itu, maka dilakukan
keesokan harinya.
Hal senada disampaikan Ketua Bidang Pertandingan Porprov
Bali XVI/2025, Agung Bagus Tri Candra Arka. Ia menegaskan, input data medali
sepenuhnya berdasarkan laporan resmi dari cabang olahraga melalui Technical
Delegate (TD).
“Pengiriman jumlah medali untuk input harus ditandatangani
TD Cabor. Jadi perolehan medali itu atas dasar usulan dari cabor itu sendiri,
bukan kami catat sembarangan,” tegas pria yang akrab disapa Gung Cok ini.
Menurut Gung Cok, perbedaan data kerap muncul ketika laporan
masuk melewati batas waktu. “Terkadang kami mendorong TD segera melapor, tapi
ada juga yang menunggu sampai pertandingan selesai sehingga input dilakukan
sekaligus. Kami tidak berani menginput medali tanpa data fisik resmi, lengkap
dengan tandatangan,” jelasnya.
Ia menambahkan, saat TM bersama sudah ditegaskan bahwa input
dilakukan maksimal pukul 19.00 Wita. Jika ada perolehan medali setelah jam
tersebut, pencatatan akan diproses keesokan harinya.
“Saya sudah pertegas saat TM, bahwa aturan ini berlaku untuk
semua. Jadi kalau ada yang sorot, sebenarnya semua pihak sudah sepakat,” kata
Gung Cok.
Pihaknya pun menyayangkan adanya sorotan dari salah satu
kontingen melalui media massa. “KONI Bali benar-benar fair, tidak ada
kepentingan apapun. Apalagi sampai memainkan data, karena semua data berasal
dari TD sendiri,” tegasnya. (angga)