Expo Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 yang digelar Bank BPD
Bali di Living World Denpasar, Jumat (17/10/2025) sebagai bagian dari perayaan
puncak BIK nasional yang rutin diperingati setiap bulan Oktober. (Foto: Humas Bank BPD Bali)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS - Bank BPD Bali menggelar Expo Bulan Inklusi Keuangan
(BIK) 2025 sebagai bagian dari perayaan puncak BIK nasional yang rutin
diperingati setiap bulan Oktober.
Kegiatan ini berlangsung di Living World Denpasar, Jumat
(17/10/2025), sebagai bentuk nyata dukungan Bank BPD Bali terhadap program
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan
masyarakat.
Acara dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan
Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani mewakili Sekretaris Daerah
(Sekda) Bali Dewa Made Indra selaku ketua Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah
(TPKAD), Irhamsah selaku Kepala Direktorat Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha
Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis
OJK Provinsi Bali, serta perwakilan Bank Indonesia, Inado Grace. Turut hadir
jajaran Direksi Bank BPD Bali, perwakilan Disdikpora Provinsi Bali, dan tamu
undangan lainnya.
Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, SH., MH.,
mengatakan kegiatan ini menjadi wujud komitmen BPD Bali dalam mendukung program
literasi dan inklusi keuangan nasional.
"Bulan Inklusi Keuangan merupakan upaya kami industri
jasa keuangan sebagaimana diwajibkan oleh OJK dalam rangka peningkatan literasi
keuangan agar masyarakat mempunyai pengetahuan mengenai manfaat, biaya, risiko,
dan layanan perbankan," jelasnya.
Ia menambahkan, selama bulan Oktober, kegiatan inklusi
keuangan telah dilaksanakan di seluruh unit operasional Bank BPD Bali, baik di
Bali maupun di luar Bali.
"Kami mengundang hampir 1.500 anak-anak SMA dan SMK
untuk mengikuti kegiatan yang meliputi lomba latte art, mixology, hingga dance
competition sebagai bagian dari penyiapan wirausaha muda masa depan,"
ujarnya.
Selain melibatkan pelajar, expo ini juga menghadirkan UMKM
binaan Bank BPD Bali, termasuk karya siswa SMK seperti SMK Sukawati yang
memamerkan dan menjual produk buatan mereka di lokasi acara.
Kegiatan juga diisi dengan penandatanganan kerja sama
strategis antara Politeknik Pariwisata Bali dan Bank BPD Bali terkait
pemanfaatan fasilitas perbankan dalam penguatan kelembagaan.
Penandatanganan serupa juga dilakukan bersama sejumlah
Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) seperti LPK Dwipahara Bangli, LPK Samaya
Denpasar, dan Kampus Elizabeth Badung, untuk memperluas jangkauan literasi dan
akses layanan keuangan di Bali.
Momentum ini turut dirangkaikan dengan penyerahan simbolis
realisasi Kredit Industri Padat Karya (KIPK) sebagai bentuk dukungan BPD Bali
terhadap pemberdayaan sektor riil di daerah. KIPK merupakan salah satu program
pemerintah RI terbaru di mana Bank BPD Bali merupakan bank pertama yang telah
menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) di antara bank-bank lainnya.
Pemberian bibit pohon untuk program kredit hijau yang
merupakan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance
(ESG/Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola) dan Rencana Aksi Keuangan
Berkelanjutan (RAKB). Konsep ini digunakan untuk mengukur dampak keberlanjutan
dan etika suatu perusahaan.
Atas penerapan ekonomi hijau itu, Bank BPD Bali telah
menorehkan prestasi nasional dengan meraih penghargaan “Regional Banking ESG
Excellence Award” dalam ajang Road to CNBC Indonesia Awards 2025: Best Regional
Banks, yang digelar pada Kamis, 16 Oktober 2025 lalu di Jakarta.
Kepala Direktorat Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa
Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK
Provinsi Bali, Irhamsah menyampaikan apresiasi atas peran aktif BPD Bali dalam
kegiatan BIK.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan
(SNLIK) tahun 2025 secara nasional indeks yang menggambarkan pemahaman atau
pengetahuan terhadap produk dan layanan jasa keuangan hanya sebesar 66,46
persen. Sedangkan indeks inklusi keuangan yang menggambarkan penggunaan atau
kepemilikan masyarakat terhadap jasa dan produk layanan keuangan sebesar 80,51
persen.
"Gap antara literasi dan inklusi keuangan nasional
masih sekitar 20 persen. Artinya, masyarakat sudah menggunakan produk keuangan
namun belum tentu memahami produk yang digunakan. Karena itu, kegiatan seperti
ini sangat penting," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa OJK terus mendorong kolaborasi dengan
lembaga keuangan dan pemerintah daerah untuk memperkuat literasi dan
perlindungan konsumen.
Ia juga menyebut Bank BPD Bali sebagai mitra utama OJK dalam
menjalankan program literasi keuangan di daerah.
"Tahun 2024, Bank BPD Bali berhasil meraih KEJAR Award
sebagai bank teraktif dalam pelaksanaan Bank Goes to School, dan tahun 2025
kembali meraih penghargaan Financial Literacy Award dan video competition dalam
kategori video pendek," tambahnya.
Sementara itu, Luh Ayu Aryani menekankan bahwa BPD Bali
tidak hanya berperan administratif sebagai bank persepsi, tetapi juga motor
utama dalam memperkuat ekosistem keuangan daerah.
"Bank BPD Bali berperan aktif dalam mendorong
terwujudnya Bali yang mandiri dan berdaya saing global, melalui edukasi
keuangan digital, dukungan bagi UMKM, koperasi, serta sektor pendidikan,"
ujarnya.
Ia mengajak seluruh pihak menjadikan kegiatan ini sebagai
momentum untuk membentuk generasi muda Bali yang cerdas keuangan dan tangguh
menghadapi tantangan global.
"Mari jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk
melahirkan generasi muda Bali yang cerdas terhadap keuangan, cerdas digital
serta sosial demi masa depan ekonomi daerah yang lebih kuat dan
berkelanjutan," tutupnya.
Sebagai penutup, pengunjung disuguhkan tarian kontemporer,
pengalaman interaktif QRIS Cross Border Jepang. Layanan QRIS Cross Border ini
telah mendapat izin dari pihak Bank Indonesia. Sebelumnya Bank BPD Bali telah
implementasikan QRIS Cross Border Malaysia Thailand dan Singapura. Serta
penampilan spesial KISS Band yang menambah semarak kegiatan BIK 2025 di Bali.
Untuk perlindungan konsumen, Bank BPD Bali gencar melakukan
edukasi pencegahan penipuan, kebijakan privasi yang ketat, dan prosedur
penanganan pengaduan yang jelas. Nasabah Bank BPD Bali diimbau waspada terhadap
penipuan digital, tidak membagikan data pribadi sensitif seperti PIN dan OTP,
melaporkan aktivitas mencurigakan ke BPD Bali Call 1500 844 atau layanan
pelanggan lainnya, serta mengikuti akun-akun media sosial resmi Bank BPD Bali. (adv11)