Tim dokter spesialis urologi RS Ngoerah usai memperkenalkan
layanan terbaru Robotik Biopsy di Denpasar, Jumat (10/10/2025). (Foto: Angga)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS
– Kanker prostat merupakan penyakit urologi urutan kedua terbanyak di dunia dan
kelima di Indonesia. Penyakit ini sering kali tidak menunjukkan gejala pada
tahap awal, sehingga pasien kerap baru menyadari ketika sudah memasuki stadium
lanjut.
“Berdasarkan data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) 2022,
tercatat sekitar 1,5 juta kasus baru kanker prostat setiap tahun dengan angka
kematian mencapai 400 ribu kasus di seluruh dunia,” kata dokter spesialis
urologi RSUP Prof. Ngoerah, dr. Wayan Yudiana, Sp.U (K), saat peluncuran
layanan Robotik Biopsy RSUP Prof. Ngoerah, Jumat (10/10/2025).
Ia mengatakan, pemeriksaan awal terhadap kanker prostat biasanya
dilakukan dengan skrining kadar PSA dan colok dubur. Jika diperlukan,
dilanjutkan dengan biopsi prostat untuk memastikan adanya sel kanker.
“Dengan sistem robotik proses pengambilan jaringan menjadi
jauh lebih presisi, risiko komplikasi lebih rendah, dan waktu pemulihan pasien
lebih cepat,” jelas dr. Yudiana.
Dengan hadirnya teknologi ini, RSUP Ngoerah menjadi rumah
sakit kedua di Indonesia setelah RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta yang
menerapkan layanan Robotik Biopsy.
Kehadiran inovasi ini menegaskan posisi RSUP Ngoerah sebagai
pusat rujukan medis terdepan di kawasan Indonesia Timur. Hingga saat ini, tercatat sekitar 10 pasien
telah mendapatkan layanan ini melalui kegiatan workshop dan pelatihan klinis
yang digelar RSUP Ngoerah.
Direktur Layanan Operasional RSUP Ngoerah, Dr. I Gusti
Ngurah Ketut Sukadarma mengatakan layanan Robotik Biopsy sebuah inovasi
mutakhir dalam bidang diagnostik urologi. Teknologi ini diharapkan mampu
meningkatkan presisi, efisiensi, dan keamanan dalam mendeteksi serta menangani
kanker prostat.
Menurutnya, layanan
robotik ini merupakan bentuk nyata komitmen RSUP Ngoerah menghadirkan pelayanan
kesehatan berbasis teknologi presisi.
“Kami memiliki pelayanan dengan teknologi prostat robotik,
bekerja sama dengan profesor dari Rumah Sakit Cipto. Layanan ini adalah
lompatan besar dalam penanganan penyakit dengan teknologi presisi, luka
minimal, dan pemulihan yang lebih cepat,” ujarnya. (angga)