Personel BPBD dan Satpol PP menjalani pelatihan singkat mengenai teknik vaksinasi, terutama dengan sistem 'tulup' atau alat tiup untuk melaksanakan vaksinasi darurat (emergency vaccination), Senin (20/10/2025). (Foto: Dok/BPBD Jembrana)
JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Bahaya kasus rabies di
Kabupaten Jembrana kian mengkhawatirkan. Hingga Senin (20/10/2025), total kasus
positif rabies di wilayah ini telah mencapai angka 99 kasus. Tiga kasus terbaru
ditemukan di Kecamatan Mendoyo (wilayah terbanyak dengan 50 kasus), Jembrana,
dan Melaya, memicu reaksi cepat pemerintah daerah.
Menyikapi lonjakan ini, upaya penanggulangan digencarkan
dengan skema kolaboratif antar-instansi. Sebanyak enam personel gabungan dari
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Jembrana kini resmi dilibatkan dalam barisan vaksinator.
Pada Senin (20/10/2025), keenam personel tersebut menjalani
pelatihan singkat mengenai teknik vaksinasi, terutama dengan sistem 'tulup'
atau alat tiup.
Setelah pelatihan, mereka langsung diterjunkan ke lokasi
penemuan kasus baru di Banjar Melaya Krajan, Desa/Kecamatan Melaya, untuk
melaksanakan vaksinasi darurat (emergency vaccination).
Kepala Bidang Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan
Jembrana, I Gusti Ngurah Putu Sugiarta, menyatakan pelibatan tenaga tambahan
ini adalah langkah strategis untuk mengakselerasi proses vaksinasi di lapangan.
“Mulai hari ini ada petugas dari Satpol PP, Damkar, dan BPBD
untuk vaksinasi rabies. Total ada enam orang yang membantu dan diperbantukan
untuk merespons kasus positif baru,” jelas Sugiarta.
Langkah ini mendesak mengingat capaian vaksinasi rabies di
Jembrana masih berada di angka 50 persen, jauh dari target populasi anjing yang
diestimasi mencapai lebih dari 39 ribu ekor.
Sinergi lintas sektor ini diharapkan dapat menjadi kunci
untuk menekan angka penyebaran virus mematikan ini di Jembrana. (dik)