Perspectives News

Kekerasan Perempuan-Anak Jembrana Mengkhawatirkan, Dinas PPPA Intensifkan Sosialisasi

 



Salah satu pelaksanaan program Jumat Sehati dari Dinas PPPA-PPKB Kabupaten Jembrana adalah pada Jumat (17/10/2025), di SMPN 5 Mendoyo. (Foto: Dok/Dinas PPA-PPKB)

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Jembrana menunjukkan tren peningkatan yang mengkhawatirkan. Data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPA-PPKB) Kabupaten Jembrana mencatat hingga saat ini sudah ada 32 kasus yang dilaporkan.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas PPPAPPKB Jembrana, Ni Made Candrawati, Senin (20/10/2025) merinci, dari total kasus tersebut, kekerasan seksual menjadi yang paling dominan dengan 12 kasus, diikuti kekerasan fisik 7 kasus, kriminal 4 kasus, dan penelantaran anak 2 kasus.

"Jadi sampai saat ini total 32 kasus yang terlaporkan," jelas Candrawati.

Menanggapi lonjakan kasus ini, Dinas PPPA-PPKB Jembrana mengambil langkah cepat dengan mengintensifkan upaya pencegahan.

Pihaknya kini rutin menggelar sosialisasi ke berbagai lini, mulai dari sekolah-sekolah, gabungan organisasi wanita (GOW), hingga komunitas lainnya.

Terobosan terbaru yang diterapkan adalah program mingguan Jumat SEHATI (Semangat Harmoni dan Edukatif). Program ini melibatkan sinergi tim dari Unit PPA Polres Jembrana dan Duta/Forum Anak Daerah (FAD) Kabupaten Jembrana.

"Kami bergerak bersama. Sekarang kami setiap hari Jumat ada kegiatan sosialisasi ke sekolah dengan tema Jumat Sehati. Kami juga sinergikan dengan program Polres yaitu Rise and Speak," ungkap Candra.

Salah satu pelaksanaan program Jumat Sehati terbaru adalah pada Jumat (17/10/2025) di SMPN 5 Mendoyo. Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan, mengingat sebelumnya sekolah tersebut sempat mencuat karena kasus kesalahpahaman antar siswa.

Melalui sosialisasi ke sekolah, pihaknya berharap pesan akan pentingnya saling menyayangi teman dan sesama dapat tersampaikan kembali dengan kuat, sehingga dapat menekan dan meminimalisasi angka kekerasan.  (dik)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama