Perspectives News

Program Makan Bergizi Gratis di Jembrana Terus Meluas, 17 Dapur Aktif!

Komandan Kodim 1617/Jembrana, Letkol Inf M. Adriansyah. (Foto:dik/Perspectives)

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS-  Program makan bergizi gratis di Kabupaten Jembrana menunjukkan perkembangan pesat. Saat ini, sudah ada 17 dapur yang beroperasi, dan jumlah ini akan terus bertambah. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperluas cakupan program, tidak hanya bagi siswa tetapi juga merambah guru dan masyarakat luas.

​Komandan Kodim 1617/Jembrana, Letkol Inf M. Adriansyah, menjelaskan bahwa program ini menargetkan total 22 dapur yang mampu melayani rata-rata 3.000 penerima manfaat per dapur. "Sekarang sudah ada 17 dapur yang berjalan," ungkapnya, Kamis (2/10/2025).

Dua dapur tambahan dijadwalkan akan diluncurkan pada 15 Oktober 1015 mendatang di Jembrana dan Air Kuning, menjadikan total 19 dapur.

​Tiga dapur lainnya akan dibuka melalui kerja sama dengan Perumda Pemkab Jembrana, TNI, dan sebuah yayasan, melengkapi target 22 dapur. Mulai Januari tahun depan, program ini akan menyasar guru honorer, di samping kelompok 3B (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita) dan anak sekolah.

​Antisipasi terhadap insiden keracunan makanan menjadi prioritas utama. Dandim Adriansyah menegaskan, pengawasan di Jembrana akan diperketat dengan memberlakukan tujuh aturan baru. Setiap dapur diwajibkan memiliki sertifikasi kesehatan dan sertifikasi halal.

​Selain itu, aparat TNI-Polri akan melakukan pengecekan acak di dapur-dapur tersebut. Masyarakat, khususnya orang tua dan pihak sekolah, juga diimbau proaktif melaporkan jika menemukan makanan yang tidak layak. "Jika ada masalah makanan basi, kurang bersih, atau tidak higienis, laporkan langsung kepada kami," tegas Dandim.

​Untuk memastikan kualitas makanan di sekolah, akan ditunjuk guru pendamping yang bertugas memeriksa makanan sebelum dibagikan. Guru honorer akan diprioritaskan untuk peran ini dan akan menerima insentif Rp100 ribu mulai tahun depan. Guru pendamping juga akan ditugaskan sebagai pencicip (tester) makanan secara acak untuk memastikan kelayakan konsumsi. (dik) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama