Gedung Rektorat Universitas Udayana di Kampus Bukit Jimbaran, Bali. (17/10/2025)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS - Isu dugaan ucapan nir-empati terhadap mahasiswa Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana yang ramai beredar di
media sosial akhirnya mendapat klarifikasi resmi dari pihak kampus, Jumat
(17/10/2025).
Hasil rapat koordinasi antara fakultas, Dewan Perwakilan Mahasiswa
(DPM), dan mahasiswa yang terlibat memastikan bahwa percakapan tersebut terjadi
setelah almarhum meninggal dunia, bukan sebelum kejadian seperti yang dispekulasikan
publik.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
menegaskan bahwa isi percakapan tersebut tidak memiliki kaitan dengan peristiwa
jatuhnya almarhum dari lantai atas gedung FISIP.
“Informasi yang beredar di media sosial tidak mencerminkan
urutan kejadian sebenarnya. Percakapan itu terjadi pasca-kejadian, sehingga
tidak dapat dikaitkan sebagai penyebab,” demikian salah satu poin hasil rapat
fakultas bersama pihak mahasiswa.
Sebagai tindak lanjut, pihak fakultas telah menyerahkan
hasil pembahasan kepada Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Satgas PPK)
Universitas Udayana untuk dilakukan penyelidikan dan penanganan lebih lanjut
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam keterangan resminya, Universitas Udayana juga mengecam
keras segala bentuk tindakan nir-empati, perundungan, dan kekerasan verbal,
baik di dunia nyata maupun di ruang digital.
Pihak kampus menegaskan bahwa perilaku semacam itu tidak
sesuai dengan nilai-nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi maupun etika akademik
yang dijunjung tinggi universitas.
“Kami sangat berduka atas kepergian salah satu mahasiswa
terbaik kami. Universitas Udayana turut merasakan kesedihan yang mendalam
bersama keluarga dan seluruh civitas akademika. Kampus harus menjadi ruang
aman, berempati, dan bebas dari segala bentuk kekerasan. Universitas akan
menindak tegas setiap pelanggaran yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan
kehormatan akademik,” ujar Rektor Universitas Udayana, Prof. Ir. I Ketut
Sudarsana, S.T., Ph.D.
Lebih lanjut, Universitas Udayana menegaskan akan mengambil
langkah tegas terhadap mahasiswa yang terbukti terlibat dalam percakapan
nir-empati tersebut. Pihak kampus juga berkomitmen untuk memperkuat sosialisasi
etika komunikasi publik dan penggunaan media sosial yang bertanggung jawab guna
mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa mendatang.
Sebagai bentuk empati dan tanggung jawab moral, universitas
mengajak seluruh civitas akademika untuk menjadikan peristiwa ini sebagai
refleksi bersama tentang pentingnya rasa hormat dan kepedulian antarsesama
mahasiswa. Selain itu, pendampingan psikologis juga telah diberikan kepada
rekan-rekan mahasiswa yang terdampak, sejalan dengan komitmen universitas dalam
memperkuat program kesehatan mental dan literasi digital di lingkungan kampus. (angga)