Wali Kota Jaya Negara didampingi Sekda Alit Wiradana dan Kadis Kesehatan Kota Denpasar, AA Ayu Agung Candrawati beraudiensi dengan Kepala BKPK RI, Prof. Asnawi Abdullah, Phd, di Gedung Adhyatma Ruang Rapat 214B, Kemenkes RI, Jakarta, Rabu (26/11/2025). (Foto: Hms Dps)
JAKARTA, PERSPECTIVESNEWS- Pemerintah Kota Denpasar terus
berkomitmen dalam percepatan penanganan stunting. Guna memastikan kesamaan data
mendukung optimalisasi upaya intervensi, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah
Jaya Negara didampingi Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana
dan Kadis Kesehatan Kota Denpasar, AA Ayu Agung Candrawati beraudiensi dengan
Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) RI, Prof. Asnawi Abdullah,
Phd, di Gedung Adhyatma Ruang Rapat
214B, Kemenkes RI, Jakarta, Rabu (26/11/2025) pagi.
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menjelaskan,
Konsultasi Angka Stunting SSGI 2024 Kota Denpasar di BKPK RI ini sebagai
langkah untuk memastikan kesamaan data antara pusat dan daerah.
Hal ini dilaksanakan guna mendukung upaya intervensi
berkelanjutan untuk menekan angka stunting di Kota Denpasar.
“Komitmen seperti ini kami jalankan terutama saat kami
mendapati data angka stunting Kota Denpasar mengalami kenaikan. Kami di Kota
Denpasar langsung mengambil langkah melaksanakan Posyandu Paripurna serentak di
Kota Denpasar dengan sasaran 22.000 Balita atau sekitar 98,1 persen,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, tujuan audiensi ini guna mengetahui
berbagai hal terkait data angka stunting di Kota Denpasar yang dirilis
Pemerintah Pusat sehingga target RPJMD Kota Denpasar di tahun 2026 mendatang
dapat tercapai.
Terlebih, Pemkot Denpasar telah melakukan berbagai langkah
strategis di 2025 dan sebelumnya di tahun 2024, terutama juga saat angka
Stunting Denpasar sempat mengalami kenaikan.
Sebagai upaya penanganan stunting, Pemerintah Kota Denpasar
telah melaksanakan berbagai upaya strategis. Mulai dari Posyandu Paripurna
Serentak, Pemberian Makanan Tambahan (PMP) pada Balita kurang gizi dan Pangan
Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK).
“Kita ingin belajar apa ada yang belum maksimal kami
kerjakan terkait penanganan stunting. Apapun arahan yang terbaik kami akan
kerjakan dan mengevaluasi kinerja kami sebelumnya,“ ujar Jaya Negara.
Sementara Kepala BKPK RI, Prof. Asnawi Abdullah, Phd
mengatakan pertemuan hari ini sebagai forum diskusi terkait penanganan stunting
di Kota Denpasar. Sejumlah variabel yang berkontribusi signifikan terhadap
penurunan stunting terus dicermati sehingga penanganan stunting di Kota
Denpasar menjadi lebih tepat sasaran.
Dikatakan, Pemerintah Pusat siap mendukung intervensi
penanganan stunting di Kota Denpasar. Salah satunya adalah fasilitasi terutama
terkait penunjukan tim ahli penanganan stunting di Kota Denpasar.
“Tujuan kita disini juga mengupayakan mencari strategi lain
terkait penanganan stunting di Kota Denpasar. Melalui desain dan intervensi
baru guna mencari mana yang terbaik menghasilkan penanganan stunting yang tepat
dan mungkin saja menjalankan program yang belum dilaksanakan oleh Pemkot
Denpasar,“ ujar Abdullah. (esa/ays)
