Gubernur Koster menghadiri upacara Pujawali di Pura Luhur Pucak Padang Dawa, Desa Bangli, Baturiti, Tabanan, Sabtu (27/12/2025). (Foto: Hms Prov. Bali)
TABANAN, PERSPECTIVESNEWS- Gubernur Bali Wayan Koster
menghadiri upacara Pujawali di Pura Luhur Pucak Padang Dawa, Desa Bangli,
Baturiti, Tabanan, Sabtu (27/12/2025).
Kehadiran Gubernur Bali dalam rangkaian upacara suci
tersebut menjadi wujud bhakti dan komitmen menjaga kelestarian adat, budaya,
serta nilai-nilai spiritual yang hidup di tengah masyarakat Bali.
Pura Luhur Pucak Padang Dawa merupakan salah satu pura
kahyangan jagat yang memiliki kedudukan penting dalam kehidupan religius umat
Hindu di Bali. Pura ini dipercaya sebagai tempat suci untuk nunas pasupati,
yakni memohon penugrahan energi suci terhadap benda-benda sakral agar tetap
memiliki kekuatan spiritual.
Upacara piodalan nadi di Pura Luhur Pucak Padang Dawa
dilaksanakan setiap Hari Rabu Kliwon Wuku Pahang, yang lebih dikenal dengan
sebutan Buda Kliwon Pegat Uwakan, atau tepat 34 hari setelah Hari Raya
Galungan. Pada hari tersebut, pura menjadi pusat perhatian umat karena piodalan
nadi dipercaya sebagai momentum penting penyucian dan penguatan kembali
kekuatan spiritual.
Keunikan Pura Luhur Pucak Padang Dawa terletak pada
keberadaan sejumlah pelawatan Ida Bhatara yang secara simbolis
merepresentasikan Dewata Nawa Sanga, sehingga setiap pelaksanaan upacara
memiliki nuansa sakral yang khas dan berbeda dengan pura lainnya.
Salah satu tradisi yang terus dijaga hingga kini adalah
kehadiran para Tapakan dari berbagai kabupaten di Bali, seperti Gianyar,
Jembrana, Badung, dan Bangli. Para Tapakan tersebut hadir dalam rangkaian
piodalan nadi untuk memohon pasupati bagi benda-benda sakral, seperti pratima,
agar kembali memperoleh kekuatan suci dari Ida Bhatara. Tradisi ini menjadi
simbol persatuan spiritual lintas wilayah di Bali.
Rangkaian piodalan nadi di Pura Luhur Pucak Padang Dawa
biasanya berlangsung selama tiga hari, dengan puncak upacara dilaksanakan pada
Buda Kliwon Pahang. Momentum ini tidak hanya menjadi sarana persembahyangan,
tetapi juga penguatan nilai-nilai tattwa, susila, dan upacara dalam kehidupan
umat Hindu.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster
berbaur bersama masyarakat pengempon dan pemedek melaksanakan persembahyangan
bersama, memohon keselamatan, keharmonisan, serta kesejahteraan bagi masyarakat
Bali dan alam semesta. (hum/*)
