DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali kembali melaksanakan pelatihan kepada petugas yang akan melakukan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2026.
Petugas dimaksud akan melakukan
pengumpulan data dalam rangka SNLIK 2026 yang akan dilakukan OJK bekerjasama
dengan BPS.
Kegiatan ini bertujuan untuk
memperoleh data yang akurat dalam rangka mendukung peningkatan literasi dan
inklusi keuangan. Kolaborasi ini telah dilaksanakan sejak tahun 2023.
Kegiatan dilaksanakan selama
tiga hari, 25 s.d. 27 November 2025 di Denpasar, Bali.
Hadir dalam kegiatan tersebut
Kepala Direktorat Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan
Layanan Manajemen Strategis OJK Provinsi Bali Irhamsah, Pranata Komputer Ahli
Madya BPS Provinsi Bali Kadek Agus Wirawan, 9 Petugas Pendata Lapangan serta 3
Petugas Pengawas Lapangan yang berasal dari Kabupaten Tabanan, Buleleng, dan
Bangli.
Peserta diharapkan dapat
memahami tentang inklusi dan literasi keuangan serta tata cara dan metodologi
pelaksanaan SNLIK. Selain itu, peserta juga diberikan materi dasar tentang OJK
dan lembaga jasa keuangan (LJK) sebagai bagian dari materi survei.
Kepala OJK Provinsi Bali yang
diwakili oleh Kepala Direktorat Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Pelindungan
Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Provinsi Bali Irhamsah dalam
sambutannya menyampaikan bahwa indeks literasi dan inklusi keuangan telah
menjadi salah satu indikator pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029.
“Literasi dan Inklusi Keuangan
keduanya sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat. OJK dan seluruh
pemangku kepentingan memerlukan instrumen pengukuran indeks literasi dan
inklusi keuangan untuk dapat melihat perkembangan capaian literasi dan inklusi
keuangan masyarakat. Data ini akan digunakan untuk merumuskan kebijakan dan
strategi dalam upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan di masa depan,”
kata Irhamsah
Sementara itu, Pimpinan BPS
Provinsi Bali yang diwakili oleh Pranata Komputer Ahli Madya BPS Provinsi Bali
Kadek Agus Wirawan menyambut baik dan mengapresiasi langkah OJK dalam
melaksanakan kegiatan dimaksud. BPS juga menyatakan kesiapannya untuk kembali
berkolaborasi untuk melakukan SNLIK 2026.
“SNLIK bertujuan untuk mengukur
tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, sehubungan dengan itu kami
berharap seluruh petugas yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini dapat
memastikan pelaksanaan survei berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur
untuk dapat menghasilkan data survei yang tepat dan akurat,” kata Agus.
Petugas survei yang akan
melaksanakan SNLIK 2026 merupakan mitra dari BPS yang telah berpengalaman dalam
melaksanakan kegiatan survei. Hal ini untuk memastikan SNLIK dapat berjalan
dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan oleh OJK.
Secara nasional, pelaksanaan
SNLIK tahun 2026 akan mengikutsertakan 10.800 responden dengan rentang usia
15-79 tahun di 34 provinsi dengan cakupan 120
kota/kabupaten. Khusus di Provinsi Bali, SNLIK 2026 akan dilaksanakan di tiga
wilayah yaitu Kabupaten Tabanan, Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Bangli dengan
jumlah responden sebanyak 270 orang.
Pelaksanaan kegiatan SNLIK 2026
dijadwalkan akan dilaksanakan mulai 21 Januari hingga 10 Februari 2026 dengan
metode wawancara dilakukan secara tatap muka
menggunakan Computer Assisted Personal
Interviews (CAPI) melalui aplikasi FASIH Mobile.
Adapun data yang dikumpulkan
mencakup keterangan tentang Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Lembaga
Pembiayaan, Dana Pensiun, Pergadaian, Lembaga Keuangan Mikro, Fintech P2P Lending, Penyelenggaraan
Sistem Pembayaran (di luar Pengawasan OJK), serta Keterampilan Sikap dan
Perilaku Keuangan.
Melalui kegiatan pelatihan ini,
diharapkan dapat memberikan bekal informasi yang cukup bagi petugas SNLIK dalam
melaksanakan kegiatan survei, selain itu diharapkan juga dapat menjadi agen
edukasi dalam upaya peningkatan inklusi dan literasi di Indonesia. (lan/ojk)
