Gubernur Koster melakukan penyerahan aset untuk Koperasi Merah Putih di Wantilan Taman Makam Pahlawan, Desa Adat Penglipuran, Kabupaten Bangli, Sabtu (13/12/2025). (Foto: Hms Prov. Bali)
BANGLI, PERSPECTIVESNEWS- Gubernur Bali Wayan Koster
menegaskan komitmennya dalam mendukung program nasional, khususnya terkait
dengan penguatan ekonomi mulai dari desa melalui pembentukan Koperasi Merah
Putih.
Ia menyampaikan, saat ini Koperasi Merah Putih telah
terbentuk pada seluruh desa/kelurahan yang tersebar di seluruh Bali.
Informasi itu disampaikan Gubernur Koster dalam sambutannya
pada acara Bimtek Optimalisasi Jaksa Garda Desa (Jaga Desa) dan Koperasi Merah
Putih dalam mendukung Prioritas Nasional serta Penandatanganan Surat Pernyataan
Penyerahan Aset untuk Koperasi Merah Putih di Wantilan Taman Makam Pahlawan,
Desa Adat Penglipuran, Kabupaten Bangli, Sabtu (13/12/2025).
Kegiatan yang diikuti pengurus Koperasi Merah Putih dan
unsur kejaksaan ini dihadiri Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intel) Prof. Reda
Manthovani dan Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Chatarina Muliana Girsang.
Lebih jauh Gubernur Koster menyampaikan, Bali memiliki 636
desa dan 80 kelurahan. Semuanya sudah membentuk koperasi merah putih, telah
terdaftar serta menyusun kepengurusan. "Bali paling cepat mencapai 100
persen,” ujarnya.
Ditambahkan Koster, langkah berikut yang menjadi prioritas
adalah penyediaan lahan untuk perkantoran dan usaha.
Sejauh ini, ujar Koster, baru sebanyak 474 desa dan
kelurahan yang punya aset dan bisa dimanfaatkan untuk Koperasi Merah Putih.
“Kekurangannya tengah kami upayakan dengan pemanfaatan lahan
Pemprov, Pemerintah Kabupaten/Kota atau milik desa," katanya.
Gubernur Koster berharap penyediaan gedung untuk koperasi
merah putih di Bali bisa segera rampung agar bisa lanjut ke tahapan penyediaan
modal usaha untuk menggerakkan badan usaha yang berbasis di desa ini.
“Ini yang kami dorong dalam beberapa bulan sehingga semua
instrumen lengkap dan “Ini yang kami dorong dalam beberapa bulan sehingga semua
instrumen lengkap dan koperasi bisa beroperasi. Targetnya tahun 2026 sudah
berjalan dengan baik dan lancar. Ini wujud komitmen kami dalam mendukung
kebijakan dan arahan Bapak Presiden. Kami kompak cepat dan solid bergerak dalam
melaksanakan apa yang manjadi arahan Bapak Presiden,” urainya.
Masih dalam sambutannya, Gubernur Bali dua periode ini
menyampaikan terima kasih kepada Kejaksaan Agung RI yang memberi perhatian
sangat besar terhadap Daerah Bali.
“Kejaksaan agung telah memberikan perhatian luar biasa pada
pembangunan di Provinsi Bali terutama dalam bidang hukum. Yang pertama hadir
adalah Bale Kertha Adhyaksa yang telah dituangkan dalam Perda,” sebutnya.
Koster menambahkan, Bale Kertha Adhyaksa adalah pendekatan
kearifan lokal dalam proses hukum.
“Makin lengkap dengan adanya Jaksa Garda Desa. Kalau Bale
Kertha Adhyaksa itu di desa adat, nah Jaga Desa ini di desa dinas. Jadi program
untuk Bali sangat lengkap. Bisa jadi Bali satu-satunya provinsi yang mendapat
kehormatan dari Kejaksaan Agung,” bebernya.
Gubernur Koster menegaskan komitmennya untuk mendukung
program Bale Kertha Adhyaksa dan Jaga Desa.
“Kami akan turun langsung membantu jajaran kejaksaan bersama
Bupati, Wali Kota karena ini sangat penting untuk menjamin perangkat kita
mengelola dana APBN dan APBN dengan baik sehingga tak tersangkut kasus hukum,”
pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Koster menyerahkan bantuan
CSR kepada Kelurahan Kubu, Desa Kayubihi dan Desa Batur Selatan.
JAM-Intel Reda Manthovani mengapresiasi keseriusan Gubernur
Koster dalam melaksanakan program Koperasi Merah Putih di daerah Bali.
Menurut dia, program Jaga Desa bertalian erat dengan
keberadaan Koperasi Merah Putih karena nantinya akan banyak gelontoran dana.
Jajaran kejaksaan bertugas memastikan dana itu dikelola
dengan baik dan tak digunakan sembarangan.
Hal senada diutarakan Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Chatarina
Muliana Girsang. “Melalui program Jaga Desa, kami mendukung penguatan koperasi
merah putih yang menjadi pilar dalam mewujudkan kemandirian ekonomi,”
tandasnya.
Pembukaan Bimtek Optimalisasi Jaksa Garda Desa (Jaga Desa)
dan Koperasi Merah Putih ditandai dengan pemukukan kentongan. Dalam kesempatan
itu, JAM-Intel Reda Manthovani juga berkesempatan mengunjungi hutan bambu yang
ada di areal Desa Wisata Panglipuran. (hum/*)
