PTBI Bali 2025: Tangguh dan Mandiri, Sinergi Dorong Pertumbuhan Ekonomi

 


Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Bali 2025, Selasa (2/12/2025). (Foto: BI)  

BALI, PERSPECTIVESNEWS- Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Bali 2025 diselenggarakan sebagai forum strategis dalam rangka memperkuat sinergi daerah untuk menyatukan gerak langkah ke depan serta pertumbuhan ekonomi Bali yang lebih tinggi, inklusif, dan berkelanjutan.

Agenda ini merupakan rangkaian PTBI Nasional 2025 yang telah dilaksanakan secara serentak pada 28 November 2025 yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia.

Pada PTBI Nasional 2025, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah ketidakpastian global, berkat kolaborasi dan sinergi menyeluruh antar unsur bangsa. Presiden Republik Indonesia menekankan pentingnya implementasi kebijakan yang lebih cepat, responsif, dan solutif menjawab berbagai tantangan dengan semangat persatuan dan rekonsiliasi menuju Indonesia Emas.

“Sekarang adalah execution. Sekarang adalah how to solve the problem. How to bring solution as fast as possible to the people,” pesan Presiden Prabowo dalam arahannya.

Pentingnya sinergi dan saling mengisi dalam keterbatasan eksekusi kebijakan yang saat ini berlangsung perlu menjadi perhatian ke depan.

Presiden turut mengapresiasi langkah nyata dan strategis yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia dalam mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi.

Sejalan dengan arahan Presiden, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan arah kebijakan Bank Indonesia 2026 yang pro-stability dan pro-growth melalui kebijakan moneter serta kebijakan pro-growth dengan pelonggaran makroprudensial, akselerasi digitalisasi sistem pembayaran, pendalaman pasar keuangan, serta dukungan pembiayaan hilirisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berdaya tahan.

Bank Indonesia menegaskan pentingnya penguatan koordinasi kebijakan pada 5 (lima) bidang strategis melalui (1) stabilitas makro dan sistem keuangan, (2) hilirisasi, industrialisasi, dan ekonomi kerakyatan, (3) peningkatan pembiayaan dan pasar pasar keuangan, (4) penguatan ekonomi dan keuangan digital, serta (5) kerja sama ekonomi internasional.

Di tingkat daerah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeradimadja menyampaikan bahwa pada 2025, perekonomian Bali diproyeksikan berada di titik atas 5,0–5,8% dan diperkirakan akan terus meningkat pada 2026 (5,4–6,2%) dan 2027 (5,6–6,4%). Kinerja tinggi tersebut selain didukung pariwisata, juga didukung oleh sektor unggulan lain yang menjadi new hero ekonomi bali yaitu sektor pertanian, ekonomi kreatif, dan investasi.

Perekonomian yang kuat juga didukung oleh inflasi yang terkendali dalam sasaran 2,5 +/-1% pada 2025, 2026, dan 2027.

Capaian tersebut didorong oleh sinergi pengendalian inflasi yang semakin solid dan efektif. Sejalan dengan hal tersebut, intermediasi di Bali juga tetap kuat serta didukung oleh akselerasi transformasi ekonomi digital di Bali.

Di tengah capaian perekonomian yang kuat di 2025, masih terdapat 3 (tiga) tantangan utama perekonomian Bali yaitu bagaimana mengakselerasi terwujudnya pariwisata berkualitas, peningkatan sektor unggulan diluar pariwisata yang semakin besar, dan bagaimanaa mewujudkan pertumbuhan yang semakin sustainable melalui keuangan inklusif dan digitalisasi.

KPwBI Bali juga menyampaikan strategi utama untuk mencapai arah perekonomian 2026 yang selaras dengan transformasi ekonomi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, dengan 5 (lima) jurus strategis Panca Kerthi yaitu memperkuat sektor unggulan diluar sektor pariwisata sebagai new source of economy Bali, mengakselerasi terwujudnya pariwisata yang berkualitas, mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat, meningkatkan akses pembiayaan yang lebih inklusif, serta memperluas dan mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran.

Erwin Soeradimadja menegaskan bahwa strategi tersebut membutuhkan sinergi dan kolaborasi yang solid.

”Sinergi tidak hanya merupakan kunci bagi kemajuan ekonomi Bali, tetapi Juga merupakan investasi terhadap masa depan ekonomi Bali dan Bangsa Indonesia,” tutur Erwin.

Bangun Perekonomian Tangguh dan Mandiri

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Bali yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Bali, Dewa Made Indra menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi Bali untuk membangun arah pertumbuhan ekonomi yang sejalan dengan perkembangan global, nasional, dan kebutuhan daerah, berlandaskan prinsip Tri Hita Karana (THK).

Selain itu Sekda Bali menyampaikan pentingnya sinergi untuk membangun perekonomian yang tangguh dan mandiri sesuai Tema PTBI 2025.

”Tangguh” berarti perekonomian harus kuat dan memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan. Sementara ”Mandiri” berarti menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh Bali untuk mengurangi ketergantungan Bali ke wilayah lain. Sinergi mendorong perekonomian Bali diperlukan untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi Bali tidak hanya tinggi saja, namun memiliki ripple down effect kepada masyarakat.

Selanjutnya, kegiatan PTBI Bali Tahun 2025 ditutup dengan apresiasi kepada mitra strategis atas dedikasi dan kontribusi bagi ekonomi Bali.

Tahun ini, apresiasi tersebut diwujudkan melalui penganugerahan Bali Kertha Bhuana kepada 12 penerima yang telah mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia Provinsi Bali tahun 2025.

Pada kesempatan tersebut turut diumumkan para pemenang Pasar Rakyat Go Digital, sebuah inisiatif yang mendorong percepatan digitalisasi pasar, akses pembiayaan, dan peningkatan literasi.

Apresiasi ini disampaikan sebagai cerminan solidnya kolaborasi antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan masyarakat dalam membangun ekosistem yang inklusif, digital, dan berdaya saing. (lan/bi)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama