Tim Inafis Polres Jembrana melakukan olah TKP, kecelakaan kerja yang menimpa seorang kernet truk, di Jalan Denpasar–Gilimanuk, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Selasa (2/12/2025) (Foto:Polres Jembrana).
JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Musibah kecelakaan kerja
menimpa seorang kernet truk, Bayu Irawan (22) asal Kabupaten Blitar, yang tewas,
diduga terkena lontaran kayu saat membantu mendorong truk di area parkir salah
satu rumah makan di Jalan Denpasar–Gilimanuk, Desa Pengeragoan, Kecamatan
Pekutatan, Jembrana, Selasa (2/12/2025) sekitar pukul 09.30 Wita.
Kapolsek Pekutatan melalui Kasi Humas Polres Jembrana, Ipda
I Putu Budi Arnaya, membenarkan peristiwa tersebut.
Setelah menerima laporan, personel Polsek Pekutatan langsung
turun ke lokasi, untuk melakukan pemeriksaan.
"Kami melakukan olah TKP, meminta keterangan saksi,
serta berkoordinasi dengan Tim Identifikasi Polres Jembrana. Dari pemeriksaan
awal, insiden ini diduga merupakan kecelakaan kerja yang terjadi saat proses
pemindahan kendaraan,” jelas IPDA Budi, dikonfirmasi Rabu (3/12/2025).
Peristiwa bermula saat truk bermuatan bernopol AG 9755 RM
yang dikemudikan Antok Prasetyo (30) mengalami masalah karena ban belakang
kanan terperosok ke lumpur. Sopir telah memanggil bantuan derek dan meminta
korban menunggu. Namun, korban memilih mencari bantuan lain yakni Sayuri (32),
sopir truk lain yang berada di lokasi.
Saat saksi memundurkan truk untuk membantu, korban terlihat
berusaha mengganjal bak truk menggunakan potongan kayu agar kendaraan dapat
bergerak. Ketika manuver dilakukan, truk tidak bergerak sehingga saksi curiga
ada sesuatu yang menghalangi. Saat dicek, korban ditemukan dalam kondisi
telungkup dengan luka berat akibat diduga terkena lontaran kayu yang digunakan
untuk mengganjal.
"Korban segera dilarikan ke Puskesmas II Pekutatan,
namun nyawanya tidak dapat diselamatkan," jelasnya.
Tim Identifikasi Polres Jembrana yang tiba di lokasi
melakukan pemeriksaan teknis. Di sekitar dua truk yang saling membelakangi
dengan jarak sekitar 120 cm, petugas menemukan bercak darah, serpihan daging,
topi, sandal jepit, serta potongan kayu sepanjang 85 cm yang diduga mengenai
korban.
Hasil pemeriksaan luar menunjukkan korban mengalami luka
berat pada bagian tubuh vital akibat tekanan benda tumpul, dengan dugaan
benturan dari kayu yang terpental saat proses mendorong truk.
"Pihak keluarga telah menerima kejadian tersebut
sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi," ungkapnya.
Kasi Humas Polres Jembrana mengimbau pentingnya
memperhatikan keselamatan kerja, khususnya bagi sopir dan kru kendaraan.
Pihaknya juga menyampaikan turut berbelasungkawa atas musibah yang terjadi.
“Keselamatan harus selalu menjadi prioritas. Setiap
aktivitas bongkar muat, perbaikan, atau pemindahan kendaraan harus dilakukan
dengan prosedur yang benar. Hal-hal kecil seperti penggunaan alat bantu pun
harus diperhatikan agar tidak menimbulkan resiko lebih besar," tukasnya. (dik)
