Temu netizen dan media yang dimotori Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Satake Bayu S.I.K., M.Si. dalam upaya turut menyukseskan Pemilu 2024, digelar di Denpasar, Selasa (23/5/2023). (Foto: Polda)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- Temu netizen yang dimotori Kabid Humas Polda Bali Kombes
Pol Satake Bayu S.I.K., M.Si. adalah salah satu upaya turut menyukseskan Pemilu
2024.
Bertemakan "Cerdas Bersama Netizen Kita sukseskan Pemilihan
Umum Serentak Tahun 2024" yang berlangsung di Hotel Quest, Denpasar, Rabu
(23/5/2023).
Pada kesempatan tersebut Kabid Humas didampingi para
Kasubid, seluruh Personil Bidhumas dan Humas Res jajaran, netizen dan para
penggiat Medsos, serta wartawan media cetak elektronik dan online, serta narasumber
dari Ditreskrimsus AKP Andi Prasetyo S.H., M.H., dan Diskominfo Provinsi Bali
A.A. Ngurah Bagus Aryana S.E., M.Si.
Kombes Pol Satake Bayu S.I.K., M.Si., menyampaikan, pihaknya
menghormati Pemilu 2024 yang diselenggarakan secara serentak di seluruh
Indonesia untuk memilih para pemimpin rakyat secara demokrasi di berbagai
tingkat, mulai dari Kabupaten/Kota, Provinsi, hingga Nasional.
“Pemilu akan digelar pada 14 Februari 2024 nanti untuk
memilih Presiden dan Wakil Presiden, lanjut Pemilu anggota DPR RI, DPD RI,
serta DPRD tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Ini akan menjadi pemilihan
pertama yang terbesar di Indonesia sebab sebelumnya Pemilu dan Pilkada belum
pernah dilaksanakan di tahun yang sama. Melalui Pemilu Serentak 2024 nanti
dinilai akan menghasilkan pemerintahan yang stabil,” jelas Satake Bayu.
Menjelang Pemilu 2024, masyarakat perlu waspada akan
kehadiran berita hoaks dan propaganda yang umumnya beredar di media sosial. Hoaks
sangat berbahaya karena bisa menyesatkan pikiran masyarakat dan memicu gesekan
hingga bisa menimbulkan kerusuhan, oleh karena itu penyebaran hoaks harus
dicegah agar Pemilu berlangsung aman dan damai.
Hoaks merupakan ancaman serius di dunia maya karena kontennya
sangat cepat mempengaruhi emosi masyarakat, begitu juga dengan konten
provokatif yang bertujuan melawan program-program pemerintah.
“Maraknya hoaks dan konten provokatif wajib kita lawan dan
semakin waspada dalam menyaring berita di Internet. Salah satu program
pemerintah yang terancam hoaks adalah kesuksesan Pemilu 2024,” tandasnya.
Kepolisian menyadari bahaya hoaks bisa menghancurkan
kepercayaan masyarakat dan skeptis pada Pemilu, jika hoaks tidak dilawan dan
dicegah maka akan sangat berbahaya karena bisa memicu Golput (golongan putih)
dan Pemilu terancam gagal.
Oleh karena itu hoaks harus diberantas dan Polri meminta
agar masyarakat menyadari bahaya hoaks dan bisa membedakan antara berita asli
dan palsu.
Masyarakat wajib menyadari bahwa salah satu cara melawan
hoaks adalah dengan melaporkan akun media sosial yang menyebar berita/gambar
palsu tentang Pemilu 2024, karena masyarakat Indonesia merupakan pengguna
Medsos terbesar di dunia dan rawan terpengaruh Hoaks.
Polri akan melakukan antisipasi terkait penyebaran hoaks
jelang Pemilu serentak 2024. “Upaya utama Polri adalah tindakan preemtif dan persuasif
dengan menyampaikan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat agar
bijak menggunakan Medsos,” lanjutnya.
Dengan adanya kerjasama antara Netizen dan Media, diharapkan
Polri dapat bekerja lebih profesional dalam melaksanakan tugas memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam mewujudkan Polri yang Presisi
(prediktif, responsibilitas, transparansi berkeadilan), dan kegiatan temu
Netizen ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sehingga Pemilu 2024 dapat
berjalan aman dan lancer, tutup Kombes Satake.
(lan)
