Wawali Arya Wibawa bersama Sekda Alit Wiradana meninjau TPST Kertalangu dan Tahura, Senin (21/8/2023). (Foto: Ays/Humas Denpasar).
sar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana turun langsung meninjau dua TPST yang ada di Kota Denpasar yakni TPST Kesiman Kertalangu dan TPST Taman Hutan Raya (Tahura) Suwung, Senin (21/8/2023).
Peninjauan ini dilaksanakan guna memastikan proses
pengerjaan instalasi bau sampah dan operasional penuh penanganan pengolahan
sampah berjalan optimal.
Tampak mendampingi Kadis DLHK Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa
bersama Tim dari jajaran Pemkot Denpasar bersama Kades/Lurah, Kepala Dusun di lingkungan
wilayah TPST.
Wawali Arya Wibawa di sela peninjauan mengatakan, peninjauan
ini dilaksanakam guna memastikan proses pengerjaan instalasi bau sampah dan
operasional penuh penanganan pengolahan sampah berjalan optimal sehingga
penanganan sampah berkelanjutan di Kota Denpasar dapat berjalan baik.
“Pagi saya bersama tim melaksanakan peninjauan di TPST
Tahura Suwung, dimana sudah dilaksanakan persiapan penuh dengan mendatangkan
mesin lagi dan menduplikasi sistem yang ada di Kertalangu ini yang rencananya
akhir Oktober 2023 ini sudah bisa digunakan," ujarnya.
Arya Wibawa mengatakan, dengan beroperasinya TPST Tahura
Suwung ini nantinya, akan memiliki kapasitas volume sampah sebesar 450 ton per hari.
Tak hanya hari ini, pengecekan akan terus dikaksanakan setiap minggu untuk
memastikan semua tahapan berjalan sesuai dengan target yang ditetapkan.
Lebih lanjut dikatakan, untuk yang di TPST Kesiman
Kertalangu sampai saat ini memang belum ada kegiatan pengolahan sampah yang
dilakukan. Hal ini sesuai dengan permintaan warga atau masyarakat yang ada di
Desa Kesiman Kertalangu sampai cerobong asap sistem pengolahan uap dan bau ini
selesai.
“Saya sudah tanyakan kepada pihak CMPP selaku pengelola TPST
Kertalangu bahwa cerobong asap atau sistem pengolahan bau melalui ION ini sudah
selesai pada pertengahan bulan September 2023 ini. Dan nantinya dengan cerobong
asap bersistem ION ini, astungkara tidak akan ada bau yang menyengat
lagi," kata Arya Wibawa.
Arya Wibawa menambahkan, untuk mendukung optimalisasi
penanganan sampah, akan dilaksanakan penambahan mesin baru di TPST Kertalangu.
Hal ini guna menjawab tantangan bahwa sampah itu datang dan selesai dalam satu
hari, tidak ada lagi sampah mengendap, karena endapan itu juga pemicu bau
selama ini. Dimana alat ini akan terpasang akhir bulan Agustus 2023 ini.
“Untuk itu kami berharap uji coba dilaksanakan sesegera
mungkin setelah semua selesai terpasang," pintanya.
Sementara itu, Direktur Utama Bali CMPP, Made Wahyu Wiratma
mengakui bahwa proses pengolahan sampah di TPST Kesiman Kertalangu menimbulkan
dampak bau yang dikeluhkan masyarakat.
Bali CMPP terus berusaha memaksimalkan mengatasi keluhan
masyarakat ini. Hal ini dilaksanakan dengan pembuatan instalasi pengolahan bau sampah.
Dimana nantinya bau yang ditimbulkan diserap oleh pipa, untuk diolah di instalasi
pengolahan bau sampah. Selesai diolah, udara dilepaskan tanpa bau.
“Kami siap menerima konsekuensi jika masih menimbukan bau
sesuai dengan kesepakatan yang dilaksanakan. Sementara itu, sambil menunggu
cerobong asap selesai dan mesin baru dipasang, TPST hanya akan menerima sampah
dari wilayah Kesiman Kertalangu saja yang akan dipilah-pilah sesuai jenisnya
yang kemudian sementara akan di bawa ke Tahura Suwung untuk diolah,"
ungkapnya. (ays/hum)