I Made Kembang
Hartawan (Bupati Jembrana) dan IGN Patriana Krisna, Ipat (Wakil Bupati), tengah
mengikuti Pendidikan Kepala Daerah (PKD) di Sekolah Partai Lenteng, Jakarta,
selama lima hari sejak akhir pekan lalu. (Foto:Ist/Perspectives).
JEMBRANA,
PERSPECTIVESNEWS - Wakil Bupati Jembrana saat ini, I Gede Ngurah Patriana
Krisna, yang akrab disapa Ipat, secara tak terduga terpantau mengikuti
Pembekalan Kepala Daerah (PKD) yang diselenggarakan oleh PDI Perjuangan sejak
akhir pekan lalu.
Langkah ini sontak menimbulkan tanya, mengingat sebelumnya
Ipat telah mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil bupati di Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Jembrana, berpasangan dengan Ketua DPC PDIP Jembrana, I Made
Kembang Hartawan, melalui jalur independen.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, bahwa keikutsertaan
Ipat dalam PKD ini menandakan dirinya telah resmi menjadi anggota dan
mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan. Tak hanya Ipat, kejutan juga
datang dari sang ayah, mantan Bupati Jembrana dua periode (2000-2010), I Gede
Winasa. Figur yang pernah memimpin DPC PDI Perjuangan Jembrana tersebut
dipastikan telah kembali ke pangkuan partai berlambang banteng moncong putih
itu. "Saya sudah ber-KTA (PDIP)," tegas Winasa, pada Minggu 18 Mei
2025.
Lebih lanjut, Winasa mengungkapkan bahwa putranya, Ipat,
yang kini mendampingi roda pemerintahan Jembrana sebagai wakil bupati, juga
telah resmi menjadi bagian dari keluarga besar PDI Perjuangan dan tengah mengikuti
PKD di Sekolah Partai Lenteng, Jakarta.
Upaya konfirmasi kepada Ketua DPC PDI Perjuangan Jembrana, I
Made Kembang Hartawan, terkait perkembangan politik yang cukup dinamis ini
belum membuahkan hasil lantaran yang bersangkutan juga tengah mengikuti
pembekalan yang sama. Namun, kepastian bergabungnya Winasa dan Ipat ke PDIP
dikuatkan oleh Sekretaris DPC PDIP Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi.
Saat dihubungi pada Minggu siang, Sri Sutharmi yang juga
sebagai Ketua DPRD Jembrana ini membenarkan bahwa keduanya telah mengantongi
KTA partai. "Ada tiga anggota baru, termasuk Pak Winasa, Pak Ipat, dan
satu anggota perempuan yang saya lupa namanya. Pak Winasa bahkan sudah lebih
dulu memiliki KTA PDIP," ungkap Sutharmi.
Dijelaskan, bahwa bergabungnya Ipat ke PDI Perjuangan ini,
merupakan hasil pendekatan intensif dari elite partai hingga akhirnya Ipat
menyatakan kesiapannya untuk menjadi kader. Sempat muncul pertanyaan terkait
status Ipat yang sebelumnya mendaftar bersama Kembang Hartawan melalui jalur
independen, namun Sutharmi menegaskan bahwa pendaftaran tersebut bersifat
personal. Sebelumnya, Ipat tercatat dalam struktur DPD II Golkar Jembrana, namun
memilih keluar dari instruksi partai saat itu.
"Setelah beliau menyatakan siap bergabung, kami dari
DPC PDIP Jembrana segera membuatkan KTA, karena kepemilikan KTA juga menjadi
salah satu syarat untuk mengikuti PKD," jelasnya.
Sutharmi menambahkan bahwa PDI Perjuangan sebagai partai
yang terbuka menerima siapapun yang ingin bergabung. Kendati demikian, Sutharmi
menegaskan bahwa posisi ketiga anggota baru tersebut untuk saat ini masih
sebagai anggota biasa.
"Untuk sementara masih sebagai anggota biasa, mengingat
struktur kepengurusan partai saat ini masih berjalan dan belum memasuki masa
pergantian. Nantinya, jika ada perubahan struktur, hal tersebut akan bergantung
pada rekomendasi," terangnya.
Disamping itu, kata Sutharmi, bahwa ketiganya akan resmi tercatat
sebagai anggota PDI Perjuangan setelah memenuhi seluruh kriteria dan
persyaratan serta mendapatkan persetujuan dari pusat.
PKD yang diikuti oleh seluruh kepala daerah dari PDI
Perjuangan ini dijadwalkan berlangsung selama lima hari. Bergabungnya dua tokoh
penting Jembrana ini tentu akan memberikan dinamika baru dalam peta politik
daerah, terutama menjelang perhelatan pemilihan kepala daerah mendatang. (dik)