Dirut Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma SH, MH berfoto bersama Gubernur Bali Wayan Koster seusai pembukaan PICA Fest 2025 di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Kamis (24/7/2025). (Foto: Humas BPD Bali)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS - Bank BPD Bali menunjukkan komitmennya dalam mendukung generasi muda yang bergerak dalam industri kreatif, penguatan UMKM, digitalisasi sistem pembayaran, serta pengelolaan sampah ramah lingkungan dalam ajang PICA Fest 2025 yang berlangsung di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Kamis (24/7/2025).
Festival ini
menjadi ruang kolaborasi antara anak muda, pelaku UMKM, dan komunitas
lingkungan untuk menampilkan karya kreatif, produk lokal, dan konsep acara
minim limbah.
Hadir dalam
pembukaan festival, Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma SH, MH,
bersama jajaran direksi, serta sejumlah pejabat daerah dan tokoh penting, di
antaranya Kepala Dinas Kebudayaan Bali Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, Kepala
Dinas Koperasi dan UKM Bali Tri Arya Dhyana Kubontubuh, Wakil Wali Kota
Denpasar I Kadek Arya Wibawa, dan Anggota DPRD Bali Komisi IV Putu Diah Pradnya
Maharani.
Direktur Utama
Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, menegaskan bahwa kehadiran Bank BPD Bali
dalam festival ini merupakan komitmen nyata mendukung ekonomi kreatif dan
digitalisasi di kalangan muda Bali.
"Kegiatan
ini bertujuan menumbuhkan ekonomi kreatif anak-anak muda dan juga UMKM,
tentunya sejalan dengan transformasi ekonomi Bali. Salah satunya ekonomi
kreatif dan digital. Tentunya hari ini kita dalam Pica Fest, sponsorship dalam
upaya mengenalkan digitalisasi pembayaran kepada anak-anak muda bahwa Bank BPD
Bali sudah mempunyai aplikasi yang sudah siap untuk memberikan pelayanan
terbaik di bidang digitalisasi terutama sistem pembayaran," ujarnya.
Ia menambahkan,
generasi muda Bali adalah fondasi pasar utama Bank BPD Bali hingga 2045,
termasuk pelaku usaha distro dan UMKM yang menjadi pionir ekonomi lokal.
Gubernur Koster
juga meresmikan soft launching aplikasi superapp BPD Bali Mobile milik Bank BPD
Bali, sebagai Bagian
dari TRANSFORMASI Bank BPD Bali dengan menghadirkan INOVASI layanan aplikasi
perbankan berupa Super app BPD Bali Mobile, yang segera akan diluncurkan sebagai solusi kemudahan
dan kecepatan dalam bertransaksi keuangan
secara digital, yang kini dilengkapi dengan fitur pembukaan rekening melalui
smartphone, dan sebagai aplikasi yang dapat memberikan insight pengelolaan keuangan pribadi untuk perencanaan masa depan
yang lebih baik dengan fitur-fitur peningkatan pengamanan yang lebih kuat.
Serta
Implementasi Inovasi
terbaru Bank BPD Bali dalam memfasilitasi transaksi pembayaran secara digital
untuk masyarakat yaitu QRIS tap Berbasis NFC, yang menghadirkan kemudahan
pembayaran hanya dengan menempelkan perangkat perangkat yang mendukung NFC
tanpa perlu melakukan pemindai secara manual.
QRIS Tap mendukung ekosistem digital dan cashless society, dengan
transaksi yang lebih cepat, praktis, dan efisien, dan akan terus dikembangkan
oleh Bank BPD Bali terutama kecepatan pembayaran seperti pada moda transportasi
umum.
Ia bahkan
mencoba langsung fitur pembayaran QRIS Tap di salah satu merchant, membuktikan
kemudahan penggunaan sistem digital BPD Bali untuk pelaku usaha muda.
Gubernur Koster
memberikan apresiasi tinggi kepada Bank BPD Bali selaku pendukung di acara Pica
Fest 2025 ini.
"Kepada
para penyokong acara Pica Fest terutama bapak Dirut BPD Bali tepuk tangan untuk
BPD, untuk bank ini sponsor utama juga hadir dengan direksinya. Kita harus
support penuh BPD karena BPD Bali milik kita semua harus kita besarkan BPD
untuk ekonomi dan rakyat Bali," kata Gubernur Koster dalam sambutannya.
"Saya
semangat mendukung, karena penggeraknya anak-anak muda yang berkreasi tinggi
membuat karya atau produk berbasis kearifan lokal Bali. Produk yang kreatif
inovatif yang mengikuti perkembangan zaman kekinian tapi dengan tetap menjaga
kearifan lokal dan budaya Bali," tambah Gubernur Koster.
Ia menegaskan
bahwa PICA Fest menjadi bagian dari strategi transformasi ekonomi Bali yang
mengandalkan kreativitas lokal.
"Sepantasnya
kita dukung bersama tidak saja untuk menjaga budaya tetapi juga memberdayakan
budaya untuk ekonomi kreatif yang tengah digalakkan provinsi Bali sebagai
bagian dari upaya melakukan transformasi ekonomi supaya ekonomi Bali lebih
tumbuh, bernilai tambah, berkualitas, berdaya saing dan berkelanjutan berbasis
pada potensi lokalnya," jelasnya.
"Karena
orang Bali ini naturenya adalah orang-orang yang secara alamiah berkreasi dan
berinovasi. Ini keunggulan orang Bali. Inilah yang harus diberdayakan untuk
membangun Bali di tengah keterbatasan sumber daya yang kita miliki,"
imbuhnya.
PICA Fest 2025
ditargetkan dikunjungi oleh 80 ribu orang selama empat hari, dengan potensi
perputaran uang mencapai Rp18 miliar.
"Target
pengunjungnya 80 ribu selama 4 hari, per hari rata-rata 20 ribu. Saya mengajak
masyarakat Bali, terutama Denpasar, tetangganya Badung, Gianyar, Tabanan,
Klungkung, anak-anak muda mari berkunjung ke PICA Fest dan yang penting tidak
hanya berkunjung, belanja, ada makanan atau produk lainnya," ajaknya.
Sementara itu,
Direktur Utama PT Pica Berempat Belas, Ida Bagus Agung Brahmadiguna alias Gus
Tolet, menyoroti pentingnya aspek lingkungan dalam pelaksanaan festival.
PICA Fest
menghadirkan PICA Waste Department, hasil kolaborasi dengan komunitas
lingkungan seperti Bersih-Bersih Bali, PPLH Bali, Tegeh Sari, ACS Ball, Pesona
Plastik, dan Daur Ulang, yang menangani sampah secara terpilah menjadi organik,
anorganik, dan residu.
"Kalau
pengolahan sampahnya kita ada waste departement kolaborasi sama beberapa
komunitas sampah juga ada habis itu kalau untuk sisa-sisa makanan kita
kolaborasinya sama peternak jadi dia habis ambil semua sampah organik juga ada.
Untuk pengolahan disini itu kami tidak menghasilkan residu mudah-mudahan bersih
dapat dukungan dari penonton, UMKM kita beri regulasi ketat astungkara PICA
fest jadi festival percontohan aman nggak ada sampah," tutup Gus Tolet. (ADV5)