Petugas BKSDA Bali bertindak cepat menguburkan bangkai seekor penyu lekang raksasa yang ditemukan membusuk di Pantai Perancak, Jembrana, Minggu (14/9/2025). (Foto: Ist/Perspectives)
JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali bertindak cepat menguburkan bangkai seekor penyu lekang raksasa yang ditemukan membusuk di Pantai Perancak, Jembrana.
Aksi sigap ini dilakukan untuk mencegah pencemaran lingkungan akibat bau tak sedap dan kondisi bangkai yang sudah membusuk.
Penyu betina dengan panjang karapas 70 cm dan lebar 69 cm itu ditemukan oleh Kelompok Konservasi Penyu (KKP) Kurma Asih pada Minggu (14/9/2025) siang. Diperkirakan, penyu berusia sekitar 20 tahun itu sudah mati beberapa hari sebelum ditemukan.
Koordinator KKP Kurma Asih, I Wayan Anom Astika Jaya, menjelaskan bahwa begitu bangkai penyu ditemukan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan BKSDA Jembrana.
"Kondisi bangkainya sudah membusuk. Kami segera melapor ke BKSDA agar bisa ditangani," ujar Anom, Senin (15/9/2025).
Petugas BKSDA Jembrana segera tiba di lokasi untuk melakukan identifikasi awal karena kondisi bangkai yang sudah membusuk, penyebab kematian penyu tidak dapat dipastikan.
Untuk menghindari dampak buruk, tim gabungan dari BKSDA dan KKP Kurma Asih memutuskan untuk segera menguburkan bangkai penyu di sekitar lokasi penemuan.
"Untuk menghindari pencemaran, kami langsung menguburkannya. Nekropsi (bedah bangkai) tidak bisa dilakukan karena kondisinya sudah tidak memungkinkan," jelas Anom.
Tindakan cepat petugas BKSDA dalam penanganan bangkai penyu ini menunjukkan kesigapan dan kepedulian terhadap lingkungan serta kelestarian satwa langka. (dik)