Menteri Hukum dan HAM RI Natalius Pigai memberi keterangan
pers usai kunjungan ke Gedung Pascasarjana Kampus Sudirman, Universitas Udayana,
Jumat (24/10/2025). (Foto: Angga)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS - Menteri Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Natalius
Pigai melakukan kunjungan resmi ke Universitas Udayana pada Jumat (24/10/2025),
di Gedung Pascasarjana Unud Kampus Sudirman, Denpasar.
Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka pemantauan pascakasus
bunuh diri mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud,
almarhum Timothy Anugrah Saputra (TAS), yang sempat menjadi perhatian publik
nasional.
Dalam pernyataan kepada media, Menteri HAM Natalius Pigai
menegaskan bahwa kunjungannya merupakan bentuk empati sekaligus komitmen
pemerintah dalam memastikan keadilan bagi masyarakat.
“Saya datang ke sini artinya pemerintah mendengarkan semua
dinamika yang sedang berkembang di masyarakat. Oleh karena itu pemerintah
merasa ikut bersimpati dan berempati, karena tugas pemerintah adalah memberikan
rasa keadilan kepada seluruh masyarakat,” ujar Natalius Pigai.
Ia menjelaskan bahwa langkah ini berawal dari laporan yang
ia terima langsung melalui pesan pribadi di media sosial.
“Saya sebelumnya mendapat DM di Instagram saya tentang kasus
meninggalnya almarhum Timothy. Lalu saya perintahkan kantor wilayah untuk
berkoordinasi dan mengecek. Setelah kasus terus bergulir, saya memutuskan untuk
datang langsung ke Universitas Udayana untuk mengecek secara langsung peristiwa
meninggalnya mahasiswa FISIP Unud, almarhum Timothy,” tambahnya.
Natalius Pigai juga menekankan bahwa pihaknya telah
berkoordinasi dengan aparat kepolisian yang sedang melakukan scientific
investigation terhadap alat komunikasi, termasuk telepon genggam dan percakapan
terakhir almarhum, guna memastikan apakah terdapat indikasi tindakan
perundungan (bullying) atau ucapan nir-empati yang berkaitan dengan peristiwa
tersebut.
“Kami juga menghormati apapun yang terjadi di publik tentang
peristiwa ini sebagai tanda simpati dan empati kepada almarhum Timothy, serta
sebagai bentuk introspeksi agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Udayana, Prof. Ir. I Ketut
Sudarsana, S.T., Ph.D., menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat
terhadap kasus ini.
“Kami menyampaikan terima kasih atas perhatian dan simpati
yang diberikan oleh pemerintah pusat, sehingga Bapak Menteri bisa hadir hari
ini untuk berdiskusi dan memberikan arahan kepada kami, pihak universitas, yang
saat ini masih bekerja menindaklanjuti kasus ini,” ujar Prof Sudarsana.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh jajaran pimpinan
universitas, perwakilan mahasiswa, serta rekan- rekan media yang turut
melakukan peliputan. Pemerintah berharap kunjungan ini menjadi momentum untuk
memperkuat perlindungan hak-hak mahasiswa dan membangun sistem pencegahan kasus
kekerasan atau tekanan psikis terulang di lingkungan pendidikan tinggi. (angga)
