Gubernur Koster saat bertemu Menteri Wahyu Sakti Trenggono, pada akhir September 2025 di Jakarta. (Foto: Humas Prov. Bali)
JAKARTA, PERSPECTIVESNEWS-
Gubernur Bali Wayan Koster bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Ir. Wahyu
Sakti Trenggono, pada akhir September 2025 di Jakarta.
Pertemuan ini membahas percepatan
pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) di Desa Pengambengan, Jembrana
Bali.
Sesama alumnus Institut Teknologi
Bandung (ITB) angkatan 1981 ini, kompak akan mengawal pembangunan proyek
senilai Rp 1,2 triliun ini.
Dalam pertemuan itu, Menteri
Trenggono dan Gubernur Koster sepakat bahwa potensi kelautan dan perikanan
wilayah Bali sangat luar biasa dan harus dikelola secara baik. Hal ini demi
meningkatkan perekonomian daerah dan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat
Jembrana dan seluruh daerah di Pulau Dewata.
Menteri Trenggono juga memastikan
proyek senilai Rp1,2 triliun tersebut sudah memasuki tahap akhir persiapan.
Proses tender telah selesai dan
pemenangnya telah ditetapkan. Pembangunan dijadwalkan mulai Desember 2025 serta
ditargetkan rampung akhir 2026.
Menteri berharap dukungan penuh
Gubernur Koster agar proyek strategis ini berjalan lancar sesuai rencana.
Menanggapi hal tersebut, Koster menegaskan komitmennya untuk mendukungnya
karena semua ini untuk kesejahteraan masyarakat Bali khususnya di Jembrana.
"Pelabuhan perikanan ini
sangat penting di Bali untuk memberdayakan sumberdaya kelautan dan perikanan
wilayah Bali yang sangat potensial sehingga mampu meningkatkan perekonomian
daerah dan meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat Jembrana dan
kabupaten lain di Bali," jelas Gubernur Bali dua periode ini, Kamis (2/10/2025).
Selain meningkatkan daya saing
sektor perikanan, pembangunan ini juga diyakini mempercepat pemerataan
pembangunan ekonomi Bali bagian barat yang selama ini relatif tertinggal.
Pertemuan antara Koster dan
Trenggono berlangsung hangat. Kedua tokoh ini memiliki kedekatan sejak
sama-sama menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan
1981.
Komunikasi dan koordinasi
pembangunan Bali berjalan sangat cair dan tampak keduanya saling memberi
dukungan untuk pembangunan Bali berkelanjutan. (hum/lan)