Wawali Arya Wibawa melepas burung merpati sebagai tanda
dimulainya jalan santai Peguyangan Festival (Yang Fest) 2025, Minggu (19/10/2025),
di Lapangan Antasura, Banjar Benaya, Kelurahan Peguyangan. (Foto: Hms Dps)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Suasana ceria dan penuh semangat mewarnai pelaksanaan jalan santai dalam rangkaian Peguyangan Festival (Yang Fest) 2025, yang berlangsung di Lapangan Jalan Antasura, Banjar Benaya, Kelurahan Peguyangan, Minggu (19/10/2025).
Kegiatan ini secara resmi dilepas oleh Wakil Wali Kota
Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, dengan pelepasan burung merpati yang
disambut antusias oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Usai melepas peserta, Wawali Arya Wibawa tampak ikut
berjalan santai bersama Ketua Komisi II DPRD Denpasar, I Wayan Sutama, Camat
Denpasar Utara, I Wayan Ariyanta, serta para tokoh masyarakat Kelurahan
Peguyangan. Sepanjang rute, suasana keakraban dan semangat kebersamaan begitu
terasa di antara warga yang turut meramaikan kegiatan ini.
Peguyangan Festival atau yang akrab disebut Yang Fest
menjadi salah satu ajang kreatif warga untuk mempererat tali kebersamaan serta
menggeliatkan potensi seni, budaya, dan ekonomi lokal. Tidak hanya warga
Peguyangan, peserta juga datang dari berbagai wilayah di Kota Denpasar untuk
menikmati suasana penuh keceriaan di akhir pekan tersebut.
Di sela kegiatan, Wawali Arya Wibawa menyampaikan apresiasi
atas semangat masyarakat Kelurahan Peguyangan yang terus menjaga kekompakan dan
kebersamaan melalui kegiatan positif seperti Yang Fest.
“Festival seperti ini bukan sekadar hiburan, tapi juga wadah
untuk memperkuat rasa menyama braya, menggeliatkan ekonomi lokal, serta menjadi
ruang ekspresi bagi generasi muda Peguyangan,” ujar Arya Wibawa.
Selebihnya Arya Wibawa menambahkan bahwa Pemerintah Kota
Denpasar terus mendorong pelaksanaan kegiatan berbasis masyarakat yang selaras
dengan visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju.
“Kita ingin agar setiap kelurahan di Denpasar memiliki ruang
kreasi dan ekspresi seperti ini, karena dari sinilah semangat gotong royong dan
kreativitas tumbuh,” imbuhnya.
“Kita ingin agar setiap kelurahan di Denpasar memiliki ruang
kreasi dan ekspresi seperti ini, karena dari sinilah semangat gotong royong dan
kreativitas tumbuh,” imbuhnya.
Sementara itu, Lurah Peguyangan, I Gede Sudi Arcana
menjelaskan, Peguyangan Festival 2025 berlangsung selama dua hari, 18–19
Oktober 2025, dengan berbagai kegiatan menarik seperti Lomba Tari Sekar
Jempiring, Lomba Gebogan Buah, Lomba Lamak Surya, Lomba Cerdas Cermat, hingga
penampilan band lokal.
“Selain menjadi hiburan bagi masyarakat, kegiatan ini juga
kami harapkan dapat menjadi ajang promosi potensi wilayah serta memperkuat rasa
bangga warga terhadap identitas daerahnya,” ujarnya.
Tahun ini, festival semakin meriah dengan penampilan Lolot
Band, Yong Sagita, serta sederet band lokal yang membawa nuansa nostalgia dan
semangat kebersamaan khas Peguyangan.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa
kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat mampu melahirkan ruang-ruang
kreatif yang sehat, inklusif, dan penuh semangat positif,” tutupnya. (pur/hum)