Wakil Gubernur Bali Nyoman Giri Prasta saat menghadiri Karya Agung Tawur Pedanan, Mapadudusan Agung, Ngenteg Linggih, Ngusaba Desa lan Ngusaba Nini di Pura Desa lan Puseh, Desa Adat Keliki, Tegallalang, Gianyar, pada Kamis (13/11/2025). (Foto: Humas Pemprov Bali)
GIANYAR, PERSPECTIVESNEWS - Sebagai bentuk apresiasi terhadap semangat gotong royong warga Desa Adat Keliki, Gianyar, dalam mewujudkan Karya Agung, Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta berkesempatan menghadiri dan sembahyang dalam rangka Karya Agung Mamungkah, Tawur Pedanan, Mapadudusan Agung, Ngenteg Linggih, Ngusaba Desa lan Ngusaba Nini di Pura Desa lan Puseh, Desa Adat Keliki, Tegallalang, Gianyar, pada Kamis (13/11/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Wagub Giri Prasta mengapresiasi
semangat gotong royong warga Keliki dalam mewujudkan Karya Agung.
“Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ini adalah karya
Utamaning Utama, jadi butuh persiapan dan dana yang tidak sedikit. Namun karena
saking cintanya masyarakat kepada daerahnya dan semangat luar biasa dalam
beryadnya, akhirnya upacara ini bisa berjalan dengan baik,” ujarnya dalam
Dharma Wacana di hadapan warga Desa Keliki.
Ia juga mengingatkan bahwa upacara ini memiliki makna penting
dalam melestarikan budaya, sehingga diharapkan Bendesa Adat atau Prawartaka
Karya membuat prasasti sebagai dokumentasi sejarah.
“Saya harap dibuatkan prasasti agar anak cucu kita
mengetahui sejarahnya, sehingga tidak ada istilah saling ‘kaden’ di masa
mendatang,” kata Giri Prasta.
Selain itu, ia mengapresiasi kesiapan sarana upacara yang
masih dalam kondisi baik. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan standar yang
tinggi dalam pelaksanaan yadnya dan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain.
Mantan Bupati Badung dua periode ini berharap agar rangkaian
upacara berjalan dengan baik dan mautama.
“Upakara dan uparengga adalah sarana serta taksu jagat Bali
yang utama. Saya juga berharap masyarakat tetap bersatu dalam melaksanakan
upacara seperti ini. Dengan bersatu, setengah perjuangan telah berhasil, dan
kita dapat membangun jembatan emas untuk generasi mendatang,” tutupnya.
Sebagai bentuk Ngastiti Bhakti Ring Ida Betara, Wagub Giri
Prasta secara pribadi mepunia sebesar Rp25 juta.
Sementara itu, Parwataka Acara Ngakan Tirta Pramono
mengatakan bahwa puncak upacara telah dilaksanakan bertepatan dengan Purnama
Kelima pada 5 November lalu dan akan Nyineb pada 16 November mendatang. Upacara
ini telah direncanakan sejak masa pandemi Covid-19. Semangat tersebut terus
dipupuk selama sekian tahun sembari menyiapkan seluruh keperluan upacara.
“Kami percaya ada empat unsur yang akan membuat upacara itu
sukses, yaitu kemauan, kemampuan, situasi dan kondisi, serta sastra. Berbekal
empat unsur itu, kami membulatkan tekad untuk mewujudkan upacara yadnya ini,”
ungkapnya.
