Pelanggaran kepada pemain Bali United oleh pemain
Bhayangkara namun yang diganjar kartu oleh wasit adalah pemain Bali United. Keputusan
wasit itu dikritik Bali United (Foto: MO BUTD)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS - Gelandang tengah Bali United FC, Jordy Bruijn mengaku
kecewa dengan kepemimpinan wasit pada pekan ke-12 Super League 2025/2026 yang
mempertemuan Bali United dengan tuan rumah Bhayangkara Presisi Lampung FC,
Jumat (7/11/2025) dengan hasil 2-1 untuk tuan rumah.
Menurut pemain asal Belanda itu, sang pengadil yang
memimpin, Pipin Indra Pratama tidak memberikan keputusan yang adil bagi kedua
tim. Bali United pun dirugikan dalam 90
menit pertandingan di dalam lapangan.
"Memang kami memulai pertandingan kurang baik dan baru
terlihat menekan di babak kedua. Saya pikir situasi pertandingan begitu berat
karena wasit kurang baik dalam memimpin pertandingan," ungkap Jordy,
Minggu (9/11/2025).
Wasit Pipin dibantu oleh Fuad Rizky dan Dimas Tantowi selaku
hakim garis serta Yoko Suprianto sebagai wasit cadangan. Sementara wasit yang
berada di ruangan VAR (Video Assistant Referee) diantaranya Armin Dwi Suryatin
dan Adi Nanda. Meski sudah ada VAR di kompetisi Indonesia, segala keputusan
masih kerap dianggap salah.
"Gol pertama mereka terjadi di awal babak pertama itu
terlihat ada sebuah pelanggaran terhadap Thijmen. Kemudian babak kedua, Tim
Receveur mendapatkan kartu kuning keduanya (menjadi merah) terhadap pelanggaran
yang terjadi padanya. Kakinya bengkak dan berdarah tapi yang harus keluar
dirinya. Ini fakta yang menyakitkan dan saya tidak senang laga kali ini,"
ungkap Jordy.
Kekalahan satu gol atas The Guardians membuat Bali United
cukup berat menampilkan permainan terbaik mereka secara konsisten dan hasil
positif di musim ini. Laga pekan
berikutnya, Serdadu Tridatu bakal menjamu Persis Solo di Stadion Kapten I Wayan
Dipta.
Sementara itu pelatih Bali United, Johnny Jansen mengatakan
sudah dua pertandingan beruntun Bali United harus merasakan pil pahit karena
harus kehilangan pemain asing mereka di tengah pertempuran.
Sebelumnya Mirza Mustafic mendapat kartu merah saat Bali
United menjamu Persib Bandung pekan lalu. Gelandang nomor 14 itu memperoleh
kartu kuning saat penghujung babak pertama dan menit ke-81 yang berujung pada
kartu merah.
“Namun kartu kuning kedua (saat Bali United melawan
Bhayangkara) menjadi aneh, sebab Tim Receveur yang dilanggar oleh pemain
Bhayangkara. Bahkan bagian engkel kaki
sebelah kanan Tim Receveur berdarah,” ujar Jansen.
Johnny Jansen enggan berbicara banyak terhadap kinerja wasit
yang memimpin anak asuhnya di pekan ke-12 tersebut. Mestinya wasit Pipin Indra
Pratama mengecek ulang tayangan Video Assistant Referee (VAR) sebelum
mengeluarkan keputusan, tapi ini diabaikan tanpa ada peninjauan kembali
terhadap keputusannya.
"Soal kartu merah ini tentu sangat berpengaruh terhadap
permainan kami di lapangan. Tapi saya menyadari seharusnya peluang yang kami
bangun harus diselesaikan dengan baik menjadi gol. Mental pemenang harus kami
bangun untuk bisa lebih banyak cetak gol dan memenangkan pertandingan di pekan
berikutnya," demikian Coach Johnny. (djo)
