Wabup Ipat membuka HLM TPID Kabupaten Jembrana, di Ruang Rapat Jimbarwana, Kantor Bupati Jembrana, Senin (3/11/2025) pagi. (Foto: Hms Jbr)
JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Wakil Bupati Jembrana, I
Gede Ngurah Patriana Krisna membuka High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian
Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Jembrana.
Kegiatan tersebut, digelar untuk meningkatkan sinergi
kolaborasi pengendalian harga dan stok ketersediaan bahan pangan menjelang hari
raya Galungan dan Kuningan serta Natal dan Tahun Baru.
Pelaksanaan HLM TPID yang berlangsung di Ruang Rapat
Jimbarwana, Kantor Bupati Jembrana, Senin (3/11/2025) pagi.
Juga turut dihadiri, Sekretaris Daerah, I Made Budiasa,
Kepala Pimpinan Cabang Bulog Jembrana, Perwakilan Bank BPD Bali, Kadin
Jembrana, para asisten dan staf ahli Bupati Jembrana, Kepala Perangkat Daerah
dan anggota TPID Kabupaten Jembrana.
Selain itu, pada HLM TPID, Pemkab Jembrana juga turut
mengundang berbagai narasumber yakni Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Bali,
Butet Linda Helena Panjaitan dan Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI)
Provinsi Bali Indra Gunawan Sutarto.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup I Gede Ngurah Patriana
Krisna (Ipat) memaparkan, bahwa Pemkab Jembrana telah mengupayakan dan
menetapkan beberapa kebijakan dalam mengendalikan inflasi di wilayahnya selama
ini.
"Kami pemerintah Kabupaten Jembrana aktif melakukan
kegiatan dalam pengendalian inflasi beberapa antaranya melakukan sidak ke pasar
dan distributor agar tidak menahan barang, melakukan operasi pasar, menjaga
pasokan bahan, dan masih banyak lagi," ujarnya.
Lanjut Ipat, dalam mengendalikan inflasi, Ia menyebutkan
salah satu upaya yang telah dilakukan beberapa waktu yang lalu dan akan terus
dilaksanakan secara masif dengan membuka bazar pangan murah yang tersebar di seluruh
kecamatan di Jembrana.
"Saya ingin, kegiatan tersebut bisa diperluas lagi,
karena ini juga salah satu upaya Pemkab Jembrana untuk mengendalikan inflasi
pada level yang stabil dan wajar, menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan
serta di bulan depan, ada Hari Raya Natal dan Tahun Baru," ungkapnya.
Selain itu, Wabup asal Kelurahan Tegal Cangkring tersebut
juga menyampaikan, bahwa dalam mengendalikan inflasi, salah satu yang menjadi
fokus utama yaitu memperhatikan komponen pendukung terhadap inflasi.
"Kalau kita ingin mengendalikan inflasi, maka kita
harus fokus pada komponen pendukung inflasi, apalagi saat ini kita harus
bekerja untuk mengarahkan inflasi pada koridor 2,5 +1 %. Semoga langkah bersama
ini dapat berdampak baik untuk Kabupaten Jembrana," harapnya.
Di sisi lain, Wabup Ipat juga mengapresiasi TP2DD Jembrana
atas capaian Indeks EPTD Jembrana pada semester I 2025 yang mencapai 96,30%
cenderung meningkat dan mempertahankan kategori digital.
"Kendati masih dikategori yang sama (digital) tentu
terdapat peningkatan jika dibandingkan dengan IEPTD pada semester II 2024 yang
menyentuh angka 94,80%," ungkapnya.
TPID dan TP2DD memiliki misi yang sama yaitu menjaga
keseimbangan antara stabilitas ekonomi dan inovasi tata kelola daerah. Sinergi
keduanya akan memperkuat pondasi pembangunan ekonomi yang inklusif, berdaya
saing, dan berkelanjutan.
"Oleh karena itu, saya mengajak seluruh pihak terkait
(stakeholders) baik pemerintah, lembaga keuangan, pelaku usaha, dan masyarakat
untuk terus memperkuat kolaborasi dan komitmen bersama, agar langkah-langkah
strategis yang telah kita rancang benar-benar memberikan manfaat nyata bagi
kesejahteraan masyarakat Jembrana," tutup Wabup Ipat. (humasJ)
