Kompetisi Fruit Carving Jadi Daya Tarik Pengunjung Sanfest ke-18

 



Mengangkat tema’ Biota Laut’, kompetisi fruit carving mampu menarik minat pengunjung yang memadati areal Sanfest ke-18. (Foto: Lan)  


SANUR, PERSPECTIVESNEWS- Hari ketiga penyelenggaraan Sanur Village Festival (Sanfest) ke-18 yang berlangsung selama tiga hari sejak pembukaan Jumat (7/11/2025), di Muntig Siokan, Pantai Mertasari, tetap dipenuhi pengunjung meski diguyur hujan cukup lama.

Meskipun hari ketiga adalah hari terakhir atau penutupan Sanfest 2025, beberapa atraksi menarik seperti kompetisi fruit carving (mengukir buah-buahan) yang diikuti 18 tim, menarik antusiasme pengunjung.

Menurut Bayu Setiawan selaku Sanur Chef Community, dari 20 tim yang mendaftar, namun 18 tim yang berhak mengikuti kompetisi.

“Peserta atau tim yang ikut kompetisi berasal kategori umum dari sekolah (SMA/SMK) maupun dari kalangan mahasiswa dan perhotelan. Memang sengaja kami ‘benturkan’ antara yunior maupun senior karena pengalaman di kompetisi di tempat lain, malah juniornya yang lebih baik,” terang Bayu Setiawan, di area Sanfest 2025, Pantai Mertasari, Minggu (9/11/2025).

Kompetisi tersebut, lanjut Bayu, bertujuan untuk menguji kreativitas, estetika, dan keterampilan peserta dalam seni ukir buah, serta memberikan wadah bagi mereka untuk menunjukkan bakat dan meningkatkan kemampuan mereka. 

“Tema kompetisi adalah biota laut. Jadi kreativitas mereka harus sesuai tema dan bahan yang dipakai adalah buah-buahan lokal yang fresh/segar. Nantinya karya mereka ini yang akan kita sebar di seluruh area festival,” ujarnya.


Salah satu karya dari peserta di kompetisi fruit carving pada Sanfest ke-18, di Muntig Siokan, Pantai Mertasari, Sanur, Minggu (9/11/2025). (Foto: Lan)

Terkait juri, Bayu menyebutkan berasal dari hotel maupun para senior yang berkompeten dan ahli dalam mengukir buah. Penilaiannya tentu dari bahan, kreasinya, keindahannya dan kemampuannya memadukan warna sehingga menjadi karya fruit carving yang memukau.

Jadi Ikon Kawasan Pesisir

Sementara Chairman Sanur Village Festival, Ida Bagus Gede Agung Sidharta Putra dalam paparannya mengatakan, festival tahunan yang menjadi ikon kawasan pesisir Kota Denpasar ini diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan sekaligus memperkenalkan berbagai potensi Sanur.

“Sanur Village Festival ke-18 berkolaborasi dengan Bali Rockin Blues Festival. Kolaborasi ini menjadi simbol semangat Sanur untuk terus beradaptasi, berinovasi, dan menghadirkan festival yang bukan hanya meriah, tetapi juga bermakna bagi masyarakat dan dunia pariwisata Bali,” ujar Ida Bagus Sidharta.

Sanur Village Festival (SVF) ke-18 ini mengangkat tema "Guna Dusun," yang memiliki makna mendalam tentang pengabdian diri dan pemanfaatan ilmu pengetahuan bagi masyarakat luas.

Festival ini dirancang untuk memadukan keindahan budaya Bali dengan semangat kebersamaan melalui musik, kuliner, seni, budaya, dan gaya hidup berkelanjutan.

Tema “Guna Dusun”, terinspirasi dari karya sastra geguritan Selampah Laku ciptaan tokoh spiritual Sanur, Ida Pedanda Gede Made Sidemen.

Menurut Sidharta, “Guna Dusun” adalah sebuah penghargaan luar biasa. “Bukan sekadar istilah, tetapi filosofi hidup bagaimana seseorang memelihara diri dengan ilmu agar berguna bagi orang lain,” ujar Gusde, sapaan akrab IB Gede Sidharta Putra.

Disampaikannya, keberlangsungan festival selama 18 tahun ini tidak lepas dari dukungan seluruh elemen masyarakat, pelaku pariwisata, pemerintah, dan komunitas kreatif yang terus menjaga semangat gotong royong khas Sanur. (lan)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama