Jambore Daerah (Jamda) Gerakan Pramuka Bali Tahun 2025 resmi dibuka pada Jumat (12/12/2025), di Bumi Perkemahan I Gusti Ngurah Rai Margarana, Tabanan. (Foto: Hms Prov. Bali)
TABANAN, PERSPECTIVESNEWS- Jambore Daerah (Jamda)
Gerakan Pramuka Bali Tahun 2025 resmi dibuka pada Jumat (12/12/2025), di Bumi
Perkemahan I Gusti Ngurah Rai Margarana, Tabanan.
Kegiatan rekreasi edukatif yang diikuti oleh 336 Pramuka
Penggalang se-Bali ini akan berlangsung hingga 15 Desember 2025.
Mengusung tema “Cakap, Unggul, Riang, dan Kreatif”
(disingkat CURIK), Jamda Bali 2025 bertujuan utama membentuk watak Pramuka
Penggalang yang berkarakter dan terampil, serta menjadi sarana penting untuk
mempersiapkan diri menuju Jambore Nasional (Jamnas) Tahun 2026 di Cibubur,
Jakarta.
Dalam sambutannya, Gubernur Bali, Dr. Ir. Wayan Koster,
M.M., yang dibacakan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik
Provinsi Bali, Ir. Gede Pramana, S.T., M.T., menyampaikan apresiasi sekaligus
menyoroti peran krusial Gerakan Pramuka di tengah tantangan zaman.
“Saat ini kita tengah dihadapkan dengan berbagai tantangan
zaman yang penuh ketidakpastian, maraknya judi online yang menerpa generasi
muda, aksi bullying, kasus narkoba, monografi, hingga budaya asing yang
melunturkan semangat gotong royong dan nasionalisme,” ujar Gubernur Koster.
Gubernur Koster menekankan bahwa Gerakan Pramuka adalah
organisasi yang tepat untuk menganalisis situasi ini, karena membekali
anggotanya dengan life skill, soft skill, kecerdasan spiritual, emosional, dan
fisik sebagai generasi pembawa perubahan.
Pembinaan dan Jenjang Kompetisi
Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Bali, Prof.
Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si., berpesan agar peserta
menjaga persatuan, keutuhan, dan tetap ceria, serta mengingatkan peserta untuk
menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrem.
Ketua Panitia, I Ketut Gede Sudirta, S.Pd., menambahkan,
Jambore ini melibatkan total 336 Pramuka Penggalang, serta Pinkoncab,
Pendamping, dan Panitia/Sangga Kerja, dengan jumlah keseluruhan 488 orang.
Acara dibuka secara simbolis dengan pemukulan kentongan dan
dimeriahkan oleh pertunjukan kontingen serta Karnaval Kostum Daur Ulang.
Jamda Bali 2025 menyelenggarakan berbagai kegiatan wajib
yang terbagi ke dalam enam zona utama. Setiap zona dirancang untuk memastikan
pendidikan karakter serta penguatan soft skill dan life skill bagi seluruh
peserta.
Zona Scouting Skill berfokus pada kemampuan dasar
kepramukaan, seperti penggunaan peta dan kompas, pembuatan sketsa panorama,
hingga keterampilan menaksir. Sementara itu, zona Wahana memberikan pengalaman
di bidang dirgantara, bahari, bhayangkara, dan kesehatan melalui program Bakti
Husada.
Pada zona Life Skill, peserta dilatih untuk mengembangkan
keterampilan praktis seperti membuat kerajinan, memasak, menjahit, dan
menganyam. Penguatan wawasan global diberikan melalui zona Global Development
Village (GDV), yang mencakup materi ketahanan pangan, mitigasi bencana, dan
pelestarian lingkungan hidup.
Zona Wisata mengajak peserta mengenali berbagai aspek
sejarah, pendidikan, dan budaya melalui kegiatan wisata edukatif. Adapun zona
Teknologi dan Multimedia dirancang untuk menjawab tantangan era digital dengan
materi public speaking, jurnalistik, e-sport, dan coding.
Selain kegiatan untuk peserta, Pembina Pendamping juga
mengikuti pelatihan khusus melalui Giat Orang Dewasa, yang disusun sejalan
dengan tema kegiatan, guna meningkatkan kualitas para Pembina di Bali.
(hum/yus)
