Bupati Kembang Hartawan bersama Wabup Ipat melaksanakan persembahyangan bersama matur piuning di Pura Jagatnatha, Rabu (24/12/2025). (Foto: Hms Jbr)
JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Menandai dimulainya
langkah besar transformasi pembangunan Bali ke depan, Bupati Jembrana I Made
Kembang Hartawan bersama Wakil Bupati IGN Patriana Krisna melaksanakan
persembahyangan bersama Matur Piuning di Pura Jagatnatha, Rabu (24/12/2025).
Prosesi religi ini dilaksanakan sebagai permohonan doa restu
agar pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru
2025–2125 dapat berjalan lancar dan memberikan kesejahteraan berkelanjutan bagi
masyarakat Bali, khususnya di Kabupaten Jembrana.
Persembahyangan berlangsung khidmat dan sarat makna
spiritual, selain sebagai wujud bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
kegiatan ini juga menjadi momentum penyatuan visi seluruh jajaran Pemerintah
Kabupaten Jembrana dalam mendukung kebijakan strategis jangka panjang
Pemerintah Provinsi Bali.
Pura Jagatnatha dipilih sebagai lokasi persembahyangan
karena memiliki nilai historis dan spiritual yang kuat bagi masyarakat
Jembrana.
Diharapkan, energi niskala dari tempat suci tersebut mampu
memberikan kekuatan dan semangat bagi seluruh jajaran pemerintahan dalam
menjalankan tugas-tugas pembangunan yang visioner dan berkelanjutan.
Kegiatan ini turut dihadiri jajaran Forum Koordinasi
Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Jembrana, Sekretaris Daerah Jembrana,
para pimpinan perangkat daerah, serta aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Jembrana, sebagai wujud soliditas dan kebersamaan dalam
kepemimpinan daerah.
Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan menyampaikan,
persembahyangan serupa juga dilaksanakan secara serentak di seluruh
kabupaten/kota se-Bali. Untuk tingkat provinsi, kegiatan dipusatkan di Pura
Besakih, sementara kabupaten/kota melaksanakan di pura-pura yang diyakini
memiliki kekuatan niskala.
“Hari ini kita memulai secara niskala proses pelaksanaan
Bali Era Baru untuk 100 tahun ke depan. Ini adalah sebuah konsep besar yang
dirumuskan oleh para pakar Bali sebagai arah dan cetak biru pembangunan Bali,”
ujarnya.
Ia menambahkan, konsep Bali Era Baru 100 Tahun merupakan
blue print pembangunan jangka panjang agar pembangunan Bali tidak berjalan
tanpa arah.
Dengan adanya panduan tersebut, pembangunan di Bali
diharapkan terarah, terintegrasi, dan berkelanjutan.
“Kalau kita berjalan tanpa arah dan tanpa blue print,
pembangunan akan sulit. Dengan adanya Bali Era Baru 100 Tahun, semua akan
mengarah ke tujuan yang sama. Hari ini kita memulai tonggak sejarah itu,”
tandasnya. (humasJ)
