Pakai Indosat Seolah Naik Bus Patas, Lancar….

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Hj. Geri Saptowati, ibu tiga anak ini mengaku menjadi pelanggan loyal Indosat sudah lebih dari 7 (tujuh) tahun silam. Alasannya sederhana, paketnya murah dan nggak ribet.

“Saya pakai Indosat sudah lebih dari 7 tahun. Awalnya memang pakai provider yang lain, tapi karena harus beli Hape baru yang langsung dapat SIM Card Indosat, ya akhirnya keterusan sampai sekarang,” ujar Geri menyampaikan alasannya memilih untuk berlangganan Indosat.

Biasa disapa Mama Geri, pelanggan Indosat bernomor 0857-3732-xxxx ini mengaku tak pernah ada masalah dengan layanan Indosat. Bahkan dirinya berterima kasih mendapat tawaran untuk bisa berlangganan selama setahun, jauh lebih murah.

“Jatuhnya lebih murah. Kalau berlangganan bulanan misalnya Rp 150 ribu, setahun sudah lebih dari Rp 1,5 juta. Ini setahun saya bayar langganan cuma Rp 800 ribu. Biasanya pelanggan sudah diingatkan 2 hari sebelum paketan habis. Pokoknya nyaman saja,” tambah wanita asal Klaten, Jawa Tengah ini.

Tapi sayangnya, kata Mama Geri, layanan Indosat belum bisa dinikmati di beberapa tempat wisata seperti Nusa Penida dan beberapa daerah lain seperti di Labuhan Bajo, padahal daerah tersebut perkembangan pariwisatanya cukup apik.

“Karena saya berlangganan Indosat, pinginnya ya ada layanannya dimana pun. Jadi makin nyaman pakai Indosat. Nggak terbatas hanya di tempat-tempat tertentu,” ungkap Mama Geri, Selasa (13/12/2022).

Meski begitu, wanita yang hobi berwisata ini mengaku tak ingin pindah ke lain provider. “Biar dengan Indosat saja sampai kapan pun. Pakai Indosat seolah naik Bus Patas (Cepat Terbatas). Saya berharap ke depannya lebih banyak jaringan Indosat dan tidak terbatas di daerah-daerah pariwisata yang ada di Bali tetapi juga di luar Bali,” harap Mama Geri.

President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha. (Foto: Dok)

Sebelumnya, President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan, pihaknya telah mengintegrasikan lebih dari 43 ribu pemancar jaringan (sites) di seluruh Indonesia.

Vikram menjelaskan, hal itu merupakan salah satu komitmen merger IOH untuk melakukan integrasi jaringan Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia menggunakan teknologi MultiOperator Core Network (MOCN).

“Integrasi 43.000 sites sebagian besar ditargetkan akan selesai di akhir tahun 2022 untuk memberikan pengalaman digital pelanggan yang mengesankan,” katanya dalam satu rilis.

Vikram menjelaskan, IOH telah berkolaborasi dengan beberapa mitra seperti Huawei, Ericsson, dan Nokia dalam melakukan proyek integrasi.

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), perusahaan telekomunikasi digital yang paling dipilih di Indonesia, berhasil menjadi brand dengan pertumbuhan terpesat kedua dan Top 10 Most Valuable Brands, sebagaimana tercantum dalam Laporan Brand Finance Indonesia 100 2021.

Menurut laporan tersebut, IOH sukses menembus 10 besar di tahun ini, melonjak dari peringkat 15 di tahun lalu, menyusul peningkatan brand value 32 persen yang mengesankan.

Menjadi satu-satunya brand di 10 besar yang mencatat pertumbuhan brand value, perusahaan juga menempati posisi kedua dalam 5 besar brand dengan pertumbuhan tercepat di tahun 2021. IOH juga tercatat sebagai perusahaan yang berhasil masuk dalam Top 10 Strongest Brands di Indonesia dengan skor Brand Strength Index (BSI) 77.6 dan Brand Strength Rating AA+, naik signifikan dari peringkat 30 tahun lalu.

“Kami bersemangat memulai babak baru di tahun ini dengan sejumlah tonggak pencapaian yang berhasil diraih, termasuk penyelesaian merger, penggelaran layanan 5G komersial, dan sekarang mendapatkan penghargaan brand dengan pertumbuhan tercepat kedua di Indonesia. Dengan semangat membangun Indonesia, kami akan terus berjuang dengan kecepatan penuh dalam mengakselerasi transformasi digital Indonesia sambil memainkan peran yang lebih besar, lebih berani, dan lebih baik dalam menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan dan memberdayakan setiap orang Indonesia agar bangkit lebih kuat,” paparnya.

Entitas baru ini juga memiliki basis pelanggan yang sehat sekitar 100 juta pelanggan, dengan hampir 100 ribu BTS 4G di seluruh Tanah Air, menjadikannya perusahaan telekomunikasi seluler terbesar kedua di Indonesia.

Tahun lalu, perusahaan meluncurkan layanan 5G di lima kota, yakni Solo, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan. Langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen IOH untuk menghadirkan pengalaman digital kelas dunia dan menjadi pelopor revolusi 5G di Indonesia.

Perusahaan juga on track dengan komitmennya membangun Indonesia dengan mendukung misi pemerintah untuk memenuhi cakupan 4G di seluruh Indonesia melalui penguatan infrastruktur jaringan mobile internet berupa penggelaran tambahan 11.400 sites baru dan perluasan jangkauan jaringan ke 7.660 desa baru di seluruh Tanah Air yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025.   (ari)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama